Makna Penting Jiwa Patriot dalam Penanganan Covid-19

- 3 Agustus 2021, 23:25 WIB
Ilustrasi Patriot
Ilustrasi Patriot /Antara Foto/Kominfo

Pedoman Tangerang - Patriotisme adalah sikap dan perilaku seseorang yang dilakukan dengan penuh semangat, rela berkorban untuk kemerdekaan, kemajuan, kejayaan, dan kemakmuran bangsa.

Semangat patriotisme dapat ditingkatkan dengan melakukan tindakan serta perilaku yang dapat membangun rasa.

Semangat yang dimaksud adalah memiliki bangsa, rasa kecintaan terhadap bangsa, rasa menghargai jasa para pahlawan, dan rasa kebersamaan.

Ada begitu banyak bentuk sikap patriotisme dalam kehidupan sehari-hari yang perlu kita lakukan tanpa harus membebani diri sendiri. Mulai dari lingkungan keluarga hingga lingkungan masyarakat, pengorbanan tersebut dapat berupa pengorbanan harta maupun jiwa raga.

Baca Juga: Kisah Kisah Mengharukan dan Gerakan Kemanusiaan Sebagai Modal Atasi Pandemi

Hal itu bertujuan untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air dan bangsa di dalam diri setiap warga negara sehingga negara dapat menghadapi berbagai ancaman.

Walaupun Indonesia sudah merdeka dari penjajah, seorang patriotik bisa menunjukkan rasa cinta tanah air dengan cara yang berbeda. Berikut ini adalah beberapa bentuk dan contoh sikap cinta terhadap tanah air dan bangsa.

Salah satunya menjadi sukarelawan untuk layanan masyarakat. Nah, di tengah tantangan menghadapi pandemi global Covid-19, kepekaan hati dan solidaritas masyarakat Indonesia menjadi hal perlu dilakukan.

Solidaritas itu menjadi salah satu contoh jiwa patriot bagi bangsa dan negara. Sikap gotong royong bisa juga diaplikasikan saat pandemi ini.

Masyarakat yang menerapkan gotong royong di tengah pandemi Corona patut ditiru dan sudah dilakukan rakyat Indonesia dari Aceh hingga Papua.

Seperti di wilayah Desa Mojopurno di Magetan, Jawa Timur. Mereka memberikan dukungan fisik maupun mental pada warganya selama isolasi mandiri karena Covid-19.

Baca Juga: Perjalanan Apriyani Rahayu, Berawal dar Raket Usang, dari Konawe ke Jakarta lalu ke Tokyo, Jepang

Lalu penyediaan makanan bagi keluarga berstatus ODP dilakukan penduduk Desa Wonosari, Gunungkidul, Yogyakarta.

Contoh lainnya seperti di Kalimantan Barat dan Riau, ibu-ibu gotong-royong memproduksi masker kain dan jamu guna mencegah penularan virus Corona untuk kemudian dibagikan.

Jadinya, kepedulian masyarakat luar biasa budaya gotong royong diterapkan di tengah bencana non alam ini.

Pandemi Covid-19 ini memang telah menjelma dari krisis kesehatan menjadi krisis sosial ekonomi. Namun gotong-royong masyarakat Indonesia telah membuktikan sebagai bangsa besar yang peduli dan kuat. Masyarakat juga optimis mampu melewati masa sulit pandemi ini secara baik bersama-sama,


Ini sebuah bukti dan ada faktanya bahwa Indonesia telah mendapat predikat sebagai negara paling dermawan di dunia berdasarkan survei lembaga amal Inggris, Charities Aid Foundation (CAF).

Menurut Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Masyarakat, Desa, dan Kawasan Kemenko PMK Sonny Harry B Harmadi mengatakan, kepedulian masyarakat di tengah pandemi Virus Corona ini sejalan dengan imbauan Presiden Joko Widodo agar masyarakat Indonesia terus menggaungkan semangat kegotongroyongan di tengah pandemi Covid-19 ini.

"Menko PMK, Pak Muhadjir Effendy selalu menekankan pentingnya partisipasi masyarakat bersama pemerintah dalam melewati tantangan yang tidak mudah ini," kata Sonny Harry B Harmadi.

Tak hanya itu, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani mengajak semua pihak untuk bergotong royong menangani pandemi Covid-19 serta menjalankan protokol kesehatan di tengah lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia.

Baca Juga: Bekasi Jadi Wilayah Tertinggi DBD, Puan Maharani: Jaga Selalu Kebersihan Lingkungan

"DPR mengajak semua komponen dan anak bangsa untuk bergotong royong dalam menangani pandemi Covid-19, mengambil bagian serta tanggung jawab bersama untuk menjalankan protokol kesehatan untuk kepentingan bersama," kata Puan.

Puan mengatakan, DPR mengapresiasi semua pihak yang tidak kenal lelah menangani pandemi Covid-19, khususnya semua tenaga kesehatan dan aparat yang berjuang di garda terdepan.

Puan melanjutkan, DPR juga mendukung kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat di Pulau Jawa dan Bali serta beberapa wilayah lainnya untuk menekan lonjakan Covid-19.

"Pemerintah agar segera melakukan upaya antisipasi dan mitigasi terhadap lonjakan kasus Covid-19 di luar wilayah Jawa dan Bali," kata dia.

Perlu diketahui, kasus baru positif covid-19 bertambah sebanyak 37.284 kasus per hari ini, Sabtu (31/1). Tambahan kasus baru tersebut membuat total kasus sejak awal pandemi menembus 3.409.658 kasus.

Menurut Satgas Penanganan Covid-19 dalam laporan yang sama hari ini juga mencatat tambahan angka kematian sebanyak 1.808 kasus, membuat total angka kematian secara kumulatif sebanyak 94.119 kasus. Sementara itu bertambah pula angka kesembuhan hari ini sebanyak 39.372 pasien, membuat total pasien sembuh sebanyak 2.770.092 orang.***

Editor: Alfin Pulungan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x