Pria Ini Antar Jenazah Istrinya yang Positif Covid Pakai Motor

- 3 Agustus 2021, 21:00 WIB
Seorang pria di Mukomuko mengantar jenazah istrinya yang positif Covid-19 menggunakan motor.
Seorang pria di Mukomuko mengantar jenazah istrinya yang positif Covid-19 menggunakan motor. /Foto: Bengkulu Ekspress.

Pedoman Tangerang - Soni Efendi, pria 42 tahun di Desa Pelokan, Kabupaten Mukomuko, Bengkulu mengantar jenazah istrinya yang terkonfirmasi positif Covid-19 menggunakan sepeda motor.

Soni terpaksa mengantar jenazah istrinya lantaran tidak mendapatkan mobil Ambulans di RSUD Mukomuko.

Istri Soni, Ompilawati (38) meninggal pada Selasa, 3 Agustus 2021 dini hari tadi akibat penyakit gula. Pihak RSUD menyatakan Ompilawati juga positif terinfeksi Covid-19.

Sebelum meninggal, Soni menjelaskan ia sempat membawa istrinya menggunakan sepeda motor ke RSUD untuk dirawat karena penyakit gulanya kambuh. 
 

Tak lama setelah dirawat, ibu rumah tangga itu menghembuskan napas terakhirnya pada Selasa dini hari sekitar pukul 02.00 WIB.

Pihak RSUD meminta keluarga untuk menerapkan standar protokol COVID-19 untuk jenazah Ompilawati, namun ditolak.

Salah satu keluarga Soni, Taufik, mengatakan jenazah Ompilawati bisa saja diurus dengan standar pemulasaraan COVID-19. Namun, kata dia, RSUD tak menyediakan mobil ambulans sehingga jenazah malang itupun dibawa pulang menggunakan sepeda motor.

"Memang waktu Ompilawati masuk rumah sakit Senin siang itu sempat menjalani tes cepat COVID-19 dan katanya positif, tapi keluarga tidak percaya yang bersangkutan ini terjangkit virus corona, karena almarhum jarang keluar rumah dan sekitar rumahnya tidak ada yang terjangkit virus ini,” kata Taufik.
 
Baca Juga: Antisipasi Kekurangan Lahan, Pemkot Tangerang Tambah 3 Hektar Areal Pemakaman Khusus Jenazah Covid-19

Direktur RSUD Mukomuko dr. Syafriadi membantah pihaknya tak menyediakan fasilitas ambulans untuk jenazah. Menurut dia, kejadian itu hanya “miskomunikasi” antara petugas RSUD dan pihak keluarga. 
 
Jenazah sempat akan dilakukan pemulasaraan standar COVID-19 karena yang bersangkutan positif berdasarkan pemeriksaan tes cepat antigen.

Awalnya, kata Syafriadi, keluarga sudah setuju jenazah dimakamkan secara standar protokol kesehatan COVID-19, sayangnya petugas yang mengurusi jenazah saat itu belum siap karena malam hari sehingga petugas harus dihubungi dulu.

“Setelah saya klarifikasi dengan petugas-petugas, menurut penilaian saya, pihak keluarga tidak sabar. Kita akui petugas yang mengurus jenazah tidak standby. Harus dihubungi dulu,” katanya.
 
Baca Juga: Jumlah Pemakaman Covid-19 di Jakarta Naik Drastis hingga 180 Jenazah Sehari

Syafriadi menegaskan RSUD Mukomuko sangat siap memberikan pelayanan berupa ambulans bagi pasien yang meninggal di RSUD Mukomuko. 
 
Mobil ambulans menurut dia siap 24 jam melayani begitupun pemulasaraan pasien COVID-19 tidak ada kendala, termasuk peti dan perlengkapan lainnya.

"Tidak benar jika ada yang mengatakan RSUD enggan memfasilitasi mobil ambulans. Menurut saya, kejadian ini karena ada miskomunikasi,” kata Syafriadi.***

Editor: Alfin Pulungan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x