Perjalanan Apriyani Rahayu, Berawal dar Raket Usang, dari Konawe ke Jakarta lalu ke Tokyo, Jepang

- 3 Agustus 2021, 22:00 WIB
biodata atau profil dari Apriani Rahayu, pasangan Grysia Polii di Olimpiade Tokyo 2020
biodata atau profil dari Apriani Rahayu, pasangan Grysia Polii di Olimpiade Tokyo 2020 /Instagram/r.apriyanig

Pedoman Tangerang - Apriyani Rahayu masih belum bisa percaya. Air mata dan keringat masih terasa basah di wajahnya. Dia baru saja memenangkan juara satu ganda putri bulu tangkis di Olimpiade Tokyo 2020, membawa pulang medali emas dalam debutnya di Olimpiade.

Bersama Greysia Polii, perempuan berusia 23 tahun itu berhasil mengandaskan perlawanan Chen Qingchen/Jia Yifan, di final ganda putri pada Senin, 2 Agustus 2021. Greysia/Apriyani berhasil menang atas Chen Qinchen/Jia Yifan, dalam dua gim langsung dengan skor 21-19 dan 21-15.

Usai pertandingan, Apriyani berujar bahwa dia belum sepenuhnya percaya dengan pencapaiannya. Perasaannya campur aduk.

Baca Juga: Bekasi Jadi Wilayah Tertinggi DBD, Puan Maharani: Jaga Selalu Kebersihan Lingkungan

Selama bermain, dia dan Greysia mengaku hanya fokus untuk memenangkan poin demi poin. Tak terlintas dalam benak mereka akan berhasil meraih medali emas.

Hal tersebut tak luput dari perhatian Raja Sapta Oktohari, Presiden National Olympic Committee (NOC) Indonesia. Okto melihat bahwa Greysia/Apriyani bermain tanpa beban sama sekali, selalu tersenyum terlebih dulu, hingga menjuluki mereka the smiling warrior.

Okto melanjutkan bahwa sejak awal permainan pasangan ini sudah terlihat dominan. Menurut dia, kerja sama semua tim yang terlibat telah mengantarkan Greysia/Apriyani ke gerbang kemenangan, meskipun mereka sebenarnya tidak diunggulkan. Okto yakin selalu ada keajaiban di setiap penyelenggaraan Olimpiade.

Sebelumnya, banyak orang ragu Greysia/Apriyani bisa membawa pulang medali emas dalam Olimpiade. Selama perjalanan karier keatletan mereka tak pernah satu kali pun menang ketika melawan peringkat satu dunia.

Dalam 8 kali pertemuan terakhir dengan ganda putri terbaik asal Jepang, Sayaka Hirota/Yuki Fukushima, mereka selalu kalah.

Baca Juga: Aktivitas Online Meningkat Selama Pandemi, Ini 5 Tips Jaga Kesehatan Mata

Halaman:

Editor: Alfin Pulungan

Sumber: Perempuan Indonesia Satu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x