Bekasi Jadi Wilayah Tertinggi DBD, Puan Maharani: Jaga Selalu Kebersihan Lingkungan

- 3 Agustus 2021, 21:50 WIB
Ketua DPRI RI Puan Maharani
Ketua DPRI RI Puan Maharani /dok.foto/DPR RI/Eno/

Pedoman Tangerang - Tak kunjung usai pandemi, kini Indonesia harus dihadapkan dengan penyakit DBD yang meningkat. Terbaru, 3 pasien DBD meninggal dunia di Yogyakarta yakni dua bayi berusia kisaran satu tahun dan satu remaja berusia 13 tahun.

Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo mencatat ada 126 kasus akibat gigitan nyamuk Aedes Aegypti itu, tiga orang di antaranya meninggal dunia.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo, Rina Nuryati mengatakan kasus DBD itu terhitung dari Januari hingga Juni 2021 dan jumlahnya terbilang fluktuatif. Setiap bulan masih ditemukan kasus tersebut.

Baca Juga: Praktek Pungutan Liar Bansos di Kota Tangerang Merebak, Polisi dapat 23 Aduan

"Domisilinya di Wates semua. Yang dua orang dengue shock syndrome dan satu orang ada yang ketumpangan Covid-19," ucapnya saat dihubungi, Rabu 7 Juli 2021.

Rina memastikan petugas fasyankes nantinya akan melakukan pemeriksaan penunjang untuk membantu menentukan diagnosisnya. Ia menyampaikan sebaran wilayah penyakit DBD cukup tinggi di tujuh dari 12 kapanewon di Kulon Progo, yakni Wates, Pengasih, Lendah, Nanggulan, Panjatan, Temon, dan Sentolo.

Dengan adanya temuan kasus DBD tersebut ia mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada. Diperlukan pemeriksaan jentik-jentik nyamuk di masing-masing wilayah. Kemudian, apabila ada masyarakat yang mengalami demam setelah dua hari agar segera dibawa ke fasyankes.

Bekasi tertinggi

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonosis Kemenkes Didik Budijanto mengatakan bahwa ada peningkatan DBD atau juga ada penurunan di daerah lain.

Ia mengemukakan Kota Bekasi, Jawa Barat, menduduki peringkat pertama kasus DBD sebanyak 796 kasus berdasarkan laporan Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonosis Kemenkes pada pembaruan data terakhir di laman resmi Facebook P2PTVZ Kemenkes.

Halaman:

Editor: Alfin Pulungan

Sumber: Perempuan Indonesia Satu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x