Baca Juga: Lagi-lagi Karena Masalah Pandemi, Film KKN di Desa Penari akan Diundur Lagi
Massa mengibarkan bendera Iran, meneriakkan slogan-slogan dan membawa plakat bertuliskan "Matilah Amerika" dan "Matilah Israel" dalam perayaan pada hari Jumat.
Ini merupakan sebuah peringatan untuk pemberontakan yang menggulingkan monarki yang didukung Barat dan membawa Islamis ke tampuk kekuasaan.
Beberapa kelompok di Teheran dan di tempat lain membakar bendera AS dan Israel, sebuah ritual reguler di demonstrasi Iran.
Revolusi Islam Iran dimulai dengan kerusuhan yang meluas atas pemerintahan Shah Mohammad Reza Pahlavi. Syah, yang mengidap penyakit kanker yang mematikan dan diam-diam melarikan diri dari Iran pada Januari 1979.
Baca Juga: Cemarkan Nama Baik, ABI Polisikan Pihak-Pihak yang Sebut Herry Wirawan Syiah
Ayatollah Ruhollah Khomeini kemudian kembali dari pengasingan dan pemerintah jatuh pada 11 Februari 1979, setelah berhari-hari demonstrasi massal dan konfrontasi antara pengunjuk rasa dan pasukan keamanan.
Pada April 1979, rakyat Iran memilih untuk menjadi Republik Islam, sebuah teokrasi Syiah dengan Khomeini sebagai pemimpin tertinggi pertama negara itu.
Ketika AS kemudian mengizinkan Shah masuk ke Amerika Serikat untuk pengobatan kanker di New York, kemarahan memuncak di Teheran yang mengarah pada pengambilalihan Kedutaan Besar AS pada November 1979 oleh mahasiswa militan. Krisis penyanderaan berikutnya mengobarkan permusuhan selama beberapa dekade.***