Moqtada al-Sadr Ajak Pendukung Kesampingkan Faksi Iran di Irak, Berpotensi Terjadi Bentrok

- 15 Januari 2022, 12:00 WIB
Ulama Syiah Irak Muqtada al-Sadr berbicara setelah hasil awal pemilihan parlemen Irak diumumkan di Najaf, Irak 11 Oktober 2021.
Ulama Syiah Irak Muqtada al-Sadr berbicara setelah hasil awal pemilihan parlemen Irak diumumkan di Najaf, Irak 11 Oktober 2021. /Foto: Alaa Al-Marjani/Reuters

Baca Juga: Memori 2 Agustus: Saddam Hussein Perintahkan Pasukan Irak Invasi Kuwait

Kubu Iran "harus menghadapi kenyataan: pecundang pemilu tidak bisa membuat pemerintah," kata Riyadh al-Masoudi, anggota senior Gerakan Sadrist.

"Kami memiliki mayoritas nyata, front kuat yang mencakup kami, Sunni, sebagian besar Kurdi, dan banyak orang independen dan dapat segera membentuk pemerintahan," kata dia melanjutkan.

Politisi dan analis Irak mengatakan kebangkitan Sadr dan penurunan politik kubu Iran sesuai dengan Washington dan sekutunya di kawasan itu, meskipun Sadr tidak dapat diprediksi.

Tetapi mengeluarkan kubu Iran dari pemerintah berisiko mendapat reaksi keras.

Baca Juga: Waktu Kesepakatan Nuklir Tinggal Secuil, Barat Masih Kewalahan Hadapi Negosiasi Iran

"Jika Sadris mendapatkan pemerintahan mayoritas nasional mereka ... mereka yang menentang mereka akan melihat ini sebagai perpecahan Syiah dan mengancam kekuasaan mereka," kata analis politik dan hukum Irak, Ahmed Younis

"Mereka akan melakukan semua yang mereka bisa untuk menghindari kehilangan pegangan itu," imbuhnya.

Kelompok-kelompok Syiah telah mendominasi politik Irak sejak penggulingan diktator Sunni Saddam Hussein yang dipimpin AS pada tahun 2003.

Baca Juga: Semakin Dimusuhi, Posisi Iran Makin Kuat dalam Kesepakatan Nuklir

Halaman:

Editor: Muhammad Alfin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x