Network
Pedoman Tangerang - Amerika Serikat dan Israel meningkatkan tekanan pada Iran ketika pembicaraan nuklir mentok. Kepala Pertahanan Amerika Serikat mengunjungi Israel dan membicarakan soal kesiapan militer mereka untuk dapat menghentikan program nuklir Iran.
Dilansir dari Reuters, Jumat, 10 Desember 2021, agenda AS-Israel pada Kamis kemarin mencakup diskusi tentang kemungkinan latihan militer yang akan mempersiapkan skenario terburuk untuk menghancurkan fasilitas nuklir Iran jika diplomasi tak menemui kesepakatan.
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan Iran telah gagal menawarkan keterlibatan diplomatik yang konstruktif dalam pembicaraan yang diharapkan Presiden Joe Biden akan menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015.
Austin mengatakan, "Biden siap untuk beralih ke opsi lain jika kebijakan Amerika saat ini tentang Iran gagal. Kami sepenuhnya selaras dalam komitmen kami untuk mencegah Iran memperoleh senjata nuklir. Ini adalah kepentingan keamanan nasional Amerika Serikat dan Israel dan dunia," ujar Austin.
Baca Juga: AS & Israel Buka Kemungkinan Hancurkan Fasilitas Nuklir Iran Jika Diplomasi Gagal
Kepala Pertahanan Israel Benny Gantz menggambarkan Iran sebagai musuh bebuyutan Israel dan menyebutnya sebagai "ancaman terbesar bagi perdamaian dan stabilitas global dan regional."
Setelah bertemu Austin, ia mengadakan pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.
Iran membantah mencari senjata nuklir dan mengklaim ingin menguasai teknologi nuklir untuk tujuan damai.
Baca Juga: Eropa-AS Gelagapan Hadapi Diplomasi Iran Soal Perundingan Nuklir
