Waktu Kesepakatan Nuklir Tinggal Secuil, Barat Masih Kewalahan Hadapi Negosiasi Iran

- 22 Desember 2021, 17:00 WIB
Negosiator AS Rob Malley dan negosiator utama Iran, Ali Baqeri Kani.
Negosiator AS Rob Malley dan negosiator utama Iran, Ali Baqeri Kani. /Diolah dari Google

Pedoman Tangerang - Negosiator Amerika Serikat Rob Malley mengatakan hanya ada beberapa minggu tersisa untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir dengan Iran.

Dilansir dari Channel News Asia, Malley memperingatkan akan timbul periode krisis yang meningkat secara signifikan jika diplomasi antara negara-negara Barat dengan Iran gagal memulihkan perjanjian nuklir 2015.

Negosiasi dimulai kembali pada November setelah jeda selama lima bulan untuk mencoba memulihkan kesepakatan yang sebelumnya ditarik Amerika Serikat di bawah mantan presiden Donald Trump pada 2018.

Malley berharap pembicaraan mengenai kesepakatan nuklir Iran atau yang lazim dikenal dengan Rencana Aksi Komprehensif Gabungan (JCPOA) dilanjutkan segera.

Baca Juga: Semakin Dimusuhi, Posisi Iran Makin Kuat dalam Kesepakatan Nuklir

Iran sebelumnya bersikukuh bahwa program nuklirnya hanya ingin mengembangkan kemampuan nuklir sipil. Sementara pihak Barat menyatakan persediaan uranium yang diperkaya Iran telah melampaui kewajaran dan dapat digunakan untuk mengembangkan senjata nuklir.

Baru-baru ini, Washington memperingatkan bahwa mungkin sudah terlambat untuk menghidupkan kembali JCPOA.

"Itu sangat tergantung pada kecepatan proses nuklir mereka. Jika mereka menghentikan kemajuan nuklir, kita punya lebih banyak waktu," kata Malley.

Malley menambahkan, jika Iran melanjutkan program nuklirnya dengan kecepatan mereka saat ini, sementara pada saat yang sama kesepakatan belum juga diambil, maka JCPOA mustahil dihidupkan kembali.

Halaman:

Editor: Muhammad Alfin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x