Network
Pedoman Tangerang - Iran menyatakan negara-negara Eropa telah gagal memberi solusi untuk membantu menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015.
Iran mengkritik sikap Inggris yang memberi ultimatum dengan menyebut pertemuan di Wina kemarin, 12 Desember 2021, adalah kesempatan terakhir bagi Teheran.
Dilansir dari Reuters, Senin, 13 Desember 2021, pembicaraan telah dilanjutkan di Wina untuk mencoba menghidupkan kembali pakta nuklir. Iran dan negara-negara Eropa mencoba mengukur prospek keberhasilan setelah pertukaran terbaru dalam negosiasi awal.
Baca Juga: Makin Tegang, AS & Israel Ancam Iran karena Diplomasi Nuklir Mentok
"Partai-partai Eropa gagal membuat inisiatif apa pun untuk menyelesaikan perbedaan mengenai penghapusan sanksi (terhadap Iran),” kata negosiator Iran, Ali Bagheri Kani.
Bagheri menyoroti Inggris, Prancis, dan Jerman, yang merupakan kekuatan utama dan memiliki ambisi menyelamatkan kesepakatan itu.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss mengatakan, "Ini adalah kesempatan terakhir bagi Iran untuk datang ke meja perundingan dengan resolusi serius untuk masalah ini, yang harus menyetujui persyaratan JCPOA (perjanjian nuklir)."
Baca Juga: AS & Israel Buka Kemungkinan Hancurkan Fasilitas Nuklir Iran Jika Diplomasi Gagal
"Ini adalah kesempatan terakhir mereka dan sangat penting bagi mereka untuk melakukannya. Kami tidak akan membiarkan Iran memperoleh senjata nuklir," imbuh Truss.
