Sehari sebelumnya, Jerman mengatakan bahwa waktu hampir habis untuk menemukan cara menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015.
Berbicara setelah pertemuan dengan rekan-rekannya dari negara-negara G7 di Liverpool, Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock mengatakan Iran telah melanjutkan pembicaraan dengan posisi yang membuat negosiasi mundur enam bulan.
Baca Juga: Eropa-AS Gelagapan Hadapi Diplomasi Iran Soal Perundingan Nuklir
Di bawah kesepakatan awal yang ditinggalkan Presiden AS Donald Trump pada 2018, Iran membatasi program nuklirnya dengan imbalan bantuan dari sanksi AS, Uni Eropa, dan PBB.
Putaran pembicaraan saat ini di Wina mengikuti jeda lima bulan setelah pemilihan Ebrahim Raisi sebagai presiden Iran.
Para pejabat Iran sebelumnya mengatakan bahwa mereka tetap pada pendirian mereka. Adapun Raisi mengatakan bahwa Teheran serius dalam pembicaraan nuklirnya di Wina.***