Semakin Dimusuhi, Posisi Iran Makin Kuat dalam Kesepakatan Nuklir

- 20 Desember 2021, 21:00 WIB
Kolase Presiden AS Joe Biden, nuklir Iran, dan Perdana Menteri Israel Naftali Bennett.
Kolase Presiden AS Joe Biden, nuklir Iran, dan Perdana Menteri Israel Naftali Bennett. /Foto: Tehran Times

Baca Juga: Iran: Negara-Negara Eropa Gagal Beri Solusi Kesepakatan Nuklir 2015

Namun demikian, dalam catatan sejarah, ancaman militer AS-Israel terhadap Iran hampir pasti akan menjadi bumerang. Untuk membongkar fakta ini perlu mempelajari pidato 2018 oleh Pemimpin Revolusi Iran yang disampaikan pada puncak ancaman AS terhadap Iran.

Mengatasi pentingnya rudal dalam doktrin pertahanan Iran, Ayatullah Ali Khamenei mengatakan, “Hari ini, pemuda kami telah menjadikan kami kekuatan rudal terkemuka di kawasan ini. Musuh harus tahu jika mereka menyerang kita sekali saja, kita akan membalas sepuluh kali lipat!”

Jelas, bagian pidato yang disampaikan di kuil Imam Khomeini pada 4 Juni 2018 ini, difokuskan pada masalah rudal. Tapi itu juga memberikan gambaran sekilas tentang bagaimana Iran mendekati Barat yang mengingkari komitmennya di bawah kesepakatan nuklir 2015 yang secara resmi dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Gabungan (JCPOA).

Pemerintahan Trump menarik diri dari JCPOA pada 8 Mei 2018 dan mulai memberlakukan sanksi menyeluruh terhadap Iran. Berbagai lapisan larangan ekonomi di bawah otoritas yang berbeda diberlakukan di negara itu.

Baca Juga: Makin Tegang, AS & Israel Ancam Iran karena Diplomasi Nuklir Mentok

Iran menunggu satu tahun untuk mengkompensasinya atas kerugian yang dideritanya karena sanksi AS. Setelah Eropa gagal melakukannya, Iran mulai mengurangi komitmen nuklirnya di bawah JCPOA dengan secara bertahap memperluas infrastruktur nuklirnya.

Langkah-langkah perbaikan Iran di bidang nuklir, dalam retrospeksi, terbukti konsekuensial menawarkan negara posisi negosiasi yang kuat sambil mendorong program nuklir langkah maju dalam hal kemajuan nuklir.

Dengan demikian, Iran telah membalas sepuluh kali lipat. Pola respons strategis ini juga direplikasi ketika Israel berani melakukan tindakan sabotase terhadap beberapa fasilitas Iran, terutama fasilitas manufaktur sentrifugal Karaj.

Media Israel mengatakan agen Mossad menargetkan fasilitas itu dengan rudal yang ditembakkan oleh pesawat tak berawak yang dirakit di dalam negeri.

Halaman:

Editor: Muhammad Alfin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah