Network
Pedoman Tangerang – Nilai lira Turki terhadap dolar AS pada awal pekan ini anjlok pada nilai terendah, hal ini dikarenakan Presiden Recep Tayyip Erdogan membela pemotongan suku bunga yang cukup tajam.
Selama setahun terakhir, mata uang Turki nilainya turun sekitar 40 persen dan mengalami inflasi yang mendekati angka 20 persen.
Krisis fiskal Turki berimbas ke daerah kota Idlib di Suriah, ini terjadi karena daerah yang dikuasai oleh oposisi di negara tetangga telah mengadopsi mata uang Turki lebih dari setahun yang lalu.
Baca Juga: RUU HKPD Tak Sesuai UUD 1945, Anis Byarwati: Terlalu Resentralistik
Diperkirakan sekitar 4,4 juta orang tinggal di Idlib dan sekitar setengah dari mereka mengungsi.
“Ini bukan hanya hubungan moneter dengan Turki tetapi juga hubungan perdagangan,” kata Karam Shaar, Direktur Riset Pusat Kebijakan dan Operasi think-tank Suriah, 27 November 2021.
Salah seorang pemilik usaha kecil, Jamil Barakat, mengatakan bahwa bertahan hidup di kota Idlib barat laut Suriah tidaklah mudah. Apalagi, dengan krisis lira Turki dan inflasi yang melonjak telah membuat bisnis kecil yang dijalankannya menjadi mimpi buruk.
Baca Juga: Makin Menjadi! Usai Gesekan Kemaluan ke Al Qur'an, Pria Ini Tantang 25 Nabi
“Harga produk berubah setiap hari, dan pelanggan tidak percaya, dan tentu saja Anda harus mempertimbangkan biaya sewa dan transportasi,” ujar Jamil Barakat.
