Anggota DPR Desak Pemerintah Awasi Ketat Penerapan TKDN Baja Konstruksi

- 22 September 2021, 10:50 WIB
Petugas beraktivitas di pabrik pembuatan baja Kawasan Industri Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat (4/10/2019).
Petugas beraktivitas di pabrik pembuatan baja Kawasan Industri Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat (4/10/2019). /Foto: Antara

Mengapa harga baja China lebih murah? Pertama, pemerintah China memberikan insentif berupa potongan pajak (tax rebate) bagi pengusaha yang melakukan ekspor yang besarnya mencapai 13-15%.

Baca Juga: Belum Ada Roadmap yang Jelas, DPR khawatir Pembentukan SugarCo Rugikan Aset Negara

Ekspor ini ditujukan kepada pengusaha yang mengekspor baja paduan. Baja paduan sendiri ialah baja khusus yang biasanya digunakan untuk rel kereta api, komponen alat berat, dan lain-lain.

Kedua, pemerintah menerapkan kebijakan bebas bea masuk impor baja paduan karena Indonesia belum bisa memproduksi baja paduan.

Ketiga, sebagian bahan baku industri baja di dalam negeri masih harus dipenuhi dari impor sehingga berdampak pada biaya produksi dan harga jual yang tinggi.

Saat ini industri baja dalam negeri terutama Krakatau Steel mengimpor bahan baku industri baja berupa slab, billet, dan bloom yang volumenya mencapai 3 juta ton.

Baca Juga: Ekonom UI: Holding Ultra Mikro BUMN Bakal Perbaiki Ekosistem Usaha Wong Cilik

Mengenai rendahnya daya baja lokal dari sisi kualitas, hal itu terkait erat dengan penguasaan teknologi yang tertinggal dibandingkan sejumlah negara produsen baja seperti China dan Vietnam.

Sebagai contoh, Krakatau Steel tidak mampu menghasilkan produk-produk baja engineering steel yang dibutuhkan sebagai bahan baku produk-produk bernilai tambah tinggi seperti otomotif, permesinan, pertahanan, penerbangan, pengeboran minyak dan peralatan-peralatan khusus.

Jenis baja seperti ini saat ini harus dipenuhi dari produk impor. Selain itu, lanjut Amin, proteksi atau perlindungan produk baja dalam negeri masih lemah serta pengawasan terhadap impor baja juga lemah.

Halaman:

Editor: Alfin Pulungan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah