Dilansir dari situs resmi Pesantren Lirboyo, Jawa Timur Diriwayatkan bahwa Nabi Ibrahim bermimpi tiga malam berturut-turut, seakan ada yang berkata “Sesungguhnya Allah memerintahkanmu untuk menyembelih anakmu ini. ”
Pada pagi harinya beliau berfikir dan merenung. Apakah ini dari Allah atau dari setan? Oleh karena itu, hari ini disebut dengan hari berfikir (Tarwiyah).
Kemudian pada malam berikutnya beliau mengalami mimpi yang sama. Lalu beliau tahu bahwa mimpi tersebut adalah dari Allah. Maka hari itu disebut dengan hari ‘arofah (mengetahui).
Selanjutnya pada malam ketiganya beliau kembali mengalami mimpi yang sama. Maka pada hari itu beliau melaksanakan penyembelihan. Sehingga hari itu disebut dengan hari Nahr (penyembelihan).
Baca Juga: Apa itu Sapi Limosin yang Jokowi Jadikan Kurban, Ternyata Aslinya Bukan dari Indonesia
Pada tanggal 10 DzulHijjah Nabi Ibrahim AS memerintah Nabi Isma’il As agar mengambil tali dan pisau, kemudian mengajaknya mencari kayu bakar ke lereng gunung.
Siti Hajar istri Nabi Ibrahim As juga menyangka bahwa kepergian mereka berdua untuk mencari kayu bakar.
Siti Hajar, Ibunda Nabi Isma’il As tidak luput dari godaan setan. Dikabarkan dari Ka’bul Akhbar dan Ibnu Ishaq, bahwa ketika setan melihat Nabi Ibrahim As hendak melaksanakan perintah penyembelihan ini, ia berkata:
“Sungguh, jika aku tidak sanggup menggoda keluarga Ibrahim dalam masalah ini, niscaya setelah ini aku tidak akan mampu selamanya menggoda salah satu keluarganya. ”
Baca Juga: Sapi Limosin Mahal, 8 Jenis Lainnya Bisa Kamu Pilh untuk Kurban