Dulu Tolak Pesawat Presiden, Sekarang Mau Cat Ulang, Demokrat: Durhaka Kalian ke Pak SBY!

- 5 Agustus 2021, 11:43 WIB
Dulu menolak Pesawat Presiden, Sekarang rencana mau Cat Ulang, Demokrat merespon itu sebagai sikap durhaka kepada Pak SBY.
Dulu menolak Pesawat Presiden, Sekarang rencana mau Cat Ulang, Demokrat merespon itu sebagai sikap durhaka kepada Pak SBY. /Foto: Instagram @jansensitindaon.

Baca Juga: PPKM Diperpanjang, Pak Jokowi, Rakyat Kecil dan Pengusaha Menjerit Nih!

Dari sini, Jansen menilai bahwa Jokowi sejatinya punya sikap serupa yang intinya menolak pembelian pesawat presiden lantaran hanya menghambur-hamburkan uang negara.

Sampai kemudian ia tak habis pikir, pesawat yang dulu ditolak oleh kubu PDIP itu nyatanya kini dinikmati oleh Jokowi. Bahkan, sampai merencanakan untuk dicat ulang menjadi warna merah dari awalnya berwarna biru muda.

"Kebanyakan omong kalian sekarang kulihat, padahal kalian yang menolak keras pesawat ini dibeli. Habis kalian kritik Pak SBY padahal cuma makai beberapa bulan. Malah kalian yang terus pakai sampai sekarang," tukas Jansen.

Politikus asal Dairi, Sumatera Utara ini juga menyoroti para buzzer yang terus mengelu-elukan rencana Jokowi mencat ulang pesawat presiden.

Baca Juga: WNI Dilarang Masuk ke Negara Lain, Legislator Demokrat: Otot Diplomasi Harus Diperkuat

Ia menyarankan para buzzer sebaiknya mendukung saja usul penjualan pesawat presiden yang dulu pernah dilontarkan politikus PDIP Maruarar Sirait.

Pada 2014 lalu, Maruarar meminta Jokowi yang baru saja terpilih sebagai presiden agar menjual pesawat kepresidenan. Alasan dia adalah untuk efisiensi anggaran.

Padahal, sebab musababnya dibeli pesawat presiden di era SBY justru untuk menghemat anggaran perjalanan dinas presiden yang terlalu besar gara-gara selalu menyewa Pesawat Garuda.

"Untuk para buzzerp, lebih baik kalian dukung pesawat itu dijual sebagaimana usul orang-orang yang sekarang jadi bagian kekuasaan ini. Apalagi junjungan kalian juga tak setuju ketika dulu dibeli tapi nikmati naik sampai sekarang. Itu maka mulut jangan asal bicara sejarah mencatat waktu menjawab. Salam," tandas Jansen.***

Halaman:

Editor: Alfin Pulungan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah