Daftar Varian Corona yang Masuk Indonesia, Delta Masih Mendominasi Ketimbang Delta Plus atau Varian Lokal

- 1 Agustus 2021, 22:55 WIB
Foto: ilustrasi  Waspada! Covid-19 Varian Delta Bisa Menular Seperti Cacar Air dan Sebabkan Penyakit Parah
Foto: ilustrasi Waspada! Covid-19 Varian Delta Bisa Menular Seperti Cacar Air dan Sebabkan Penyakit Parah /mattthewafflecat/pexels

Peneliti sekaligus Ketua Tim WGS SARS-CoV-2 LIPI Sugiyono Saputra memaparkan, sejak penelitian Covid-19 dilakukan di Indonesia, selama lebih dari satu tahun LIPI telah menemukan lebih dari 10 varian Covid-19.

Selain itu, berdasarkan riset yang dilakukan ditemukan pula varian baru asal Indonesia yaitu varian B.1.466.2. Namun Sugiyono menjelaskan bahwa varian lokal ini kasusnya tidak banyak. Varian delta, menurut dia, lebih berbahaya dan lebih mendominasi.

Baca Juga: Bentuk Perhatian Bamsoet untuk Musisi: Royalti Mereka Harus Terjamin

WHO pun baru mengkategorikan varian lokal tersebut dalam kelompok Alerts for Further Monitoring sejak 28 April 2021. Artinya, varian ini berpotensi berbahaya di masa depan karena memiliki perubahan genetik. Hanya saja data bukti-buktinya masih belum cukup sehingga dibutuhkan pengawasan dan penelitian berulang yang kuat.

Sementara itu, Jubir vaksinasi Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi menyampaikan bahwa varian yang sudah masuk ke Indonesia dan perlu diwaspadai ada 3 jenis, yakni B.117 (alfa), B.1351 (beta), dan varian B.1617 (delta). Sedangkan varian B.117 ini diketahui memiliki tingkat penularan yang lebih tinggi sekitar 36% sampai 75% dibandingkan dengan jenis virus yang beredar sebelumnya.

Dia juga mengatakan beberapa faktor yang menjadi penyebab peningkatan kasus di negara-negara yang mengalami lonjakan adalah mobilitas pergerakan masyarakat, adanya varian baru B.117 asal Inggris, kemudian B.1351 asal Afrika Selatan, serta varian mutasi ganda dari India B.1617.

Baca Juga: Begini Cara Perpanjang SIM Online dengan SINAR

Varian alfa saat ini merupakan varian yang paling banyak dilaporkan oleh orang dari berbagai negara. WHO mencatat berbagai peningkatan kasus sampai 49% varian alfa yang bersirkulasi di Asia Tenggara.

Adapun varian lain yang baru mendapatkan pelabelan sebagai varian of interest dari WHO adalah varian Lambda. Meski demikian di Indonesia sendiri varian gama dan lambda belum ditemukan.

Imbauan para pakar

Halaman:

Editor: Alfin Pulungan

Sumber: Perempuan Indonesia Satu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah