Pemerintah Gencar Lakukan Tranformasi Digital di Masa Pandemi Covid-19

- 16 Juli 2021, 16:00 WIB
Menteri PPN Suharso Monoarfa.(Foto: Dok.Kementrian PPN)
Menteri PPN Suharso Monoarfa.(Foto: Dok.Kementrian PPN) /Kementrian PPN

Pedoman Tangerang - Pandemi Covid-19 menjadi momentum bagi pemerintah untuk mengakselerasi transformasi digital pemerintahan.

Pasalnya, cara hidup seluruh lapisan masyarakat kini dituntut untuk beradaptasi dengan memanfaatkan teknologi informasi yang berbasis transformasi digital.

Pemerintah juga dituntut untuk menghadirkan pelayanan publik yang optimal serta kebijakan yang tepat sasaran untuk merespons persoalan dengan cepat.

Baca Juga: Aksi Unjuk Rasa Mahasiswa Ambon yang Menolak Perpanjang Masa PPKM Dibubarkan Polisi

Menanggapi hal itu, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN/Bappenas) mendorong akselerasi serta inovasi transformasi digital dalam pelayanan publik di masa pandemi.

Inovasi transformasi digital ini diimplementasikan pemerintah melalui Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dan Satu Data Indonesia (SDI).

Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan transformasi digital dalam pemerintahan ditandai berbagai pembangunan infrastruktur pusat data dan lainnya yang dapat menghemat anggaran cukup signifikan per tahun.

Baca Juga: Waduh! KPK akan Panggil Anies Baswedan, Ini Kata Wagub DKI

"Potensi penghematan ini adalah konsolidasi 2.700 aplikasi instansi pemerintah yang dapat menghemat biaya operasi dan pemeliharaan Rp2,7 triliun per tahun, dan penghematan pengembangan aplikasi pemda yang dapat mencapai Rp12 triliun,” ujar Suharso.

Pemerintah juga mendorong pengembangan telemedis sebagai solusi kesehatan dengan pemanfaatan teknologi di tengah pandemi Covid-19, yang menjadi salah satu agenda dalam percepatan transformasi digital.

Hal itu senada dengan Jokowi yang mengemukakan keterbukaan informasi kini menjadi salah satu hal krusial dalam kesuksesan penanganan pandemi Covid-19 serta pemulihan ekonomi nasional.

"Alhamdulillah dengan informasi yang terbuka, transparan, akuntabel, serta kerja sama antar semua pihak, kita bisa segera membuat kondisi kondusif dan terukur dan pemerintah dapat mengambil kebijakan yang tepat," katanya.

Baca Juga: Viral Seorang Pria Nekat Hirup Napas Pasien Covid-19, Akhirnya Meninggal

Jokowi lantas meminta masyarakat lebih cerdas dan kritis dalam menyikapi informasi.

Kepala negara menginginkan agar regulator maupun lembaga pengawas bisa menjalankan fungsinya dalam menyikapi informasi.

Mengutip data McKinsey 2020, 44 persen responden menyatakan beralih dari konsultasi tatap muka ke konsultasi daring. Selain itu, kunjungan ke aplikasi telemedis juga melonjak sebesar 600 persen selama pandemi.***

Editor: Alfin Pulungan

Sumber: Perempuan Indonesia Satu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah