Perundingan Nuklir Iran Terhenti, AS Didesak Terima Persyaratan yang Diajukan Teheran

- 15 Februari 2022, 09:00 WIB
Iran menuduh negosiator AS menghindari komitmen mereka.
Iran menuduh negosiator AS menghindari komitmen mereka. /Foto: Kantor Pemimpin Tertinggi Iran/ZUMA Press Wire

Pedoman Tangerang - Perundingan untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran telah menghadapi hambatan baru. Iran menuding Amerika Serikat (AS) menolak untuk membuat keputusan politik yang diperlukan untuk mempertahankan kesepakatan dalam hukum internasional atau untuk memperluas cakupan sanksi ekonomi yang akan dicabut.

Masalah ini telah mengganggu pembicaraan di Wina antara barat, Rusia, Iran dan China –yang telah berlangsung sejak awal Februari. Tidak ada tanda-tanda bahwa negosiasi putaran kedelapan, yang dulu dimaksudkan sebagai putaran final, telah mencapai terobosan yang diharapkan banyak pihak.

Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Iran, Ali Shamkhani, dalam sebuah tweet yang dikeluarkan dalam berbagai bahasa, menyatakan setelah berbicara dengan negosiator pemerintahnya bahwa kemajuan perundingan nuklir menjadi “semakin sulit”.

Dia Mengekspresikan frustrasinya atas penundaan itu dan berkata: “Negosiasi Wina telah mencapai titik di mana hasilnya dapat dijelaskan secara definitif tanpa perlu menebak-nebak.

Baca Juga: Takkan Diam, Uni Eropa Acam Akan Bertindak Jika Rusia Serang Ukraina

“Keputusan politik AS untuk menerima kesepakatan atau menahan diri dari menerima persyaratan perjanjian yang kredibel dan langgeng berdasarkan prinsip-prinsip yang diterima dalam perjanjian nuklir dapat menggantikan spekulasi," kata Shamkhani, dikutip dari The Guardian, Selasa, 15 Februari 2022.

AS, kata Shamkhani, terus mengusulkan inisiatif baru yang pada dasarnya dirancang untuk menghindari komitmen mereka.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Saeed Khatibzadeh, pada konferensi pers mingguannya mencoba menenangkan suasana dengan mengatakan bahwa dia telah berbicara dengan kepala perunding Iran di Wina, Ali Bagheri.

Dia telah diyakinkan bahwa posisinya “bukan salah satu dari bunga dan burung bulbul, maupun yang dari batu dan duri”. Namun, tanggung jawab terletak pada AS untuk menerima persyaratan Iran.

Halaman:

Editor: Muhammad Alfin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah