Kenapa Game Jadul Lebih Sulit Ketimbang Game Zaman Now?

26 Mei 2022, 15:00 WIB
ILUSTRASI main game jadul.*/DOK. PR /

Pedoman Tangerang - Untuk generasi 80-90an tentu mereka adalah generasi yang sudah familiar dengan Nintendo, Sega, dan Atari.

Konsol game lawas atau jadul tersebut memiliki perpustakaan game yang banyak hingga mencapai ratusan judul, apalagi Atari 2600 yang mencapai ribuan judul.

Buat anak-anak masa kini atau generasi 2000an tentu lebih familiar dengan konsol PS2, Xbox, atau game PC meski tidak sedikit dari mereka yang menikmati konsol-konsol jadul seperti NES atau Sega Genesis.

Baca Juga: Dikecam dan Bakal Diboikot Para Pendukung UAS, Mendagri Singapura: Apa Kalian Berani dengan Ancam China!

Sobat Pedoman pernah ngga lihat reaksi anak zaman now ketika memainkan game-game legendaris seperti Golden Axe, The Legend of Zelda, Pitfall, atau Super Mario Bross? Nampaknya sudah agak jarang ya.

Anak zaman now lebih menyukai game online seperti Mobile Legends, atau Free Fire yang tengah populer dan secara interaktif bisa berkomunikasi dengan banyak orang.

Namun hal ini tidak otomatis membuat game-game lawas punah. Para pecinta game lawas baik Nintendo, Atari atau Sega, saat ini sudah bisa memainkannya lewat android dengan mendownload rom-nya dan memainkannya via retroarch atau aplikasi Classicboy yang bisa diunduh di Play Store.

Ciri Khas Masing-masing Era

Para development sepakat bahwa game dibuat untuk kesenangan dan hiburan untuk mengisi waktu luang. Namun di setiap kurun, game memiliki ciri khasmasing-masing.

Baca Juga: Sutradara Film KKN di Desa Penari Tanggapi Pernyataan Pemeran Hantu Mengaku Dibayar RP 75 Ribu: Tidak Betul

Pada zaman sekarang, game dibuat oleh developer agar para gamer puas menikmati story' taller game tersebut. Dengan grafik yang memanjakan mata, teka-teki serta petualangan seru di setiap stage nya, para gamer akan dibuat keasyikan dalam bermain ria hingga menyelesaikan misinya.

Beda dengan zaman dahulu, titik tumpu game adalah tantangan dan memancing kreativitas dari para gamer untuk menyelesaikan tiap stagenya. Semakin lama Anda bermain, maka level kesulitannya makin tinggi.

Tak jarang jika para gamer sekarang berasumsi bahwa "game jadul lebih sulit dari game sekarang".

Baca Juga: Setuju Kriminalisasi LGBT, Nasir Djamil: Penyakit Menular Menjijikan

Untuk mereka yang mempertanyakan 'keshahihan'-nya, saya anjurkan pembaca untuk mencobanya.

Silahkan coba game Rockman atau Mega Man (NES), Contra (NES), Weaponlord (Sega Genesis), Wings of Wor (Sega Genesis), River Raid (Atari 2600), Demon Attack (Atari 2600) dan E.T. (Atari 2600).

Jika Anda sudah mencoba, maka Anda pasti akan mengamini apa yang saya tulis di atas.

Para retro gamer juga menyetujui bahwa game-game jadul lebih sulit ketimbang game zaman now. 

Lalu apa alasannya?

Jika Anda duduk manis bermain Back to the Future atau Sunset Riders di Sega Genesis, maka rasa antusiasme Anda bisa saja berubah menjadi emosi yang mengerutkan urat nadi di kepala dan tangan.

Baca Juga: LGBT Bakal Dikriminalisasi, Saiful Mujani: LGBT Bukan Kelainan, Tapi Ilmiah

Sebab game-game tersebut meski mengasyikkan, namun tantangan dan tingkat kesulitannya cukup membuat frustasi orang-orang.

Kesulitan dan tantangan, merupakan prinsip dasar dari game lawas. Semakin sulit game tersebut, maka semakin dipuji orang yang mencoba memainkannya.

Porkey, sebuah game di Atari 2600, membuat orang banyak yang frustasi karena tantangan yang dihadapi untuk meledakkan rumah sangat sukar dilakukan.

Tentu para developer memiliki alasan kenapa game jadul dibuat sulit

 

1. Supaya Durasi Lebih Lama

Karena keterbatasan teknologi yang belum secanggih sekarang, untuk memanjangkan durasi game adalah dengan mempersulit level gameplaynya.

Contohnya game legendaris Space Invaders sebenarnya levelnya sangat singkat tapi karena tiap levelnya semakin sulit maka gamenya terasa sangat panjang. 

Jika zaman sekarang, CD game mempunyai kapasitas penyimpanan data hingga 700 MB, kaset atau cartridge game jadul cuma bisa menampun data sekian kilobyite (kb).

Nintendo NES misalnya, memiliki kapasitas cartridge hanya 40 kb, Sega Genesis hanya 500-8000 kb, dan yang terbesar, Nintendo 64 hanya bisa menampung 60 MB.

Karena kapasitas penyimpanan yang rendah, maka permainan harus dipersulit agar gamer bisa bermain lebih lama. Malahan kaset Atari 2600 hanya bisa menampung 4-10 kb, sehingga game-game yang ditawarkan (meski sangat sederhana) tapi kesulitannya luarbiasa.

 

2. Tak Bisa di Save.

Untuk game yang sangat jadul seperti di NES atau Sega, dulu mayoritas gamenya belum ada save data kecuali game RPG yang bisa mengandalkan save data melalui baterai yang ada di cartridge video game tersebut.

Game yang tidak punya sava data biasanya akan sangat lama untuk ditamatkan karena kalau mati atau berhenti di tengah jalan maka permainan harus dimulai lagi dari awal.

Fitur save data yang lebih canggih baru datang di konsol generasi 5 seperti Playstation dan itupun alatnya dijual terpisah.

 

3. Memancing Penasaran 

Jika game yang dibeli hanya untuk dimainkan lalu selesai, maka para gamer akan cepat bosan dan meninggalkan game tersebut.

Karena itu tantangan dibuat agar para gamer terpancing untuk menguasai game dan jika game dengan kesulitan tinggi berhasil diselesaikan ada kepuasan tersendiri yang dirasakan oleh para gamer.

 

4. Adaptasi dari Arcade

Sebelum ada rental PS, orang-orang bermain di game center atau dingdong, yaitu tempat yang menawarkan Anda game-game yang menarik sekaligus menantang.

Game tersebut besarnya seperti lemari dan disebut arcade. Arcade lebih dahulu ada ketimbang konsol rumahan. Dahulu orang lebih suka main arcade ketimbang main game rumahan.

Karena itu game konsol seperti Sega Genesis, NES, Atari 2600, dan NeoGeo berusaha untuk mengadaptasi game-game arcade ke versi rumahan.

Contoh: Street Fighter, Joust, Final Fight, Mortal Kombat, dan lain sebagainya.

Salah satu ciri khas dari game arcade adalah: "mudah dipelajari tapi sulit dikuasai". Para gamer biasanya menghabiskan belasan koin demi bisa mengamati game kesukaannya.

Karena itulah banyak game jadul yang sulit karena diadaptasi dari game arcade.

Itulah beberapa sebab game jadul menjadi sulit dimainkan. Tapi sesulit apapun, game jadul tetap asyik untuk dinikmati. Tertarik mencoba?***

Editor: R. Adi Surya

Tags

Terkini

Terpopuler