Network
Pedoman Tangerang - "Udah ya dek abangnya mau pulang," kata pria yang duduk ditengah sembari dikelilingi anak-anak yang duduk asyik bermain game disekitarnya.
Yak, itulah sosok tukang Gimbot, dan kalimat di atas adalah mantera ajaib yang menyadarkan anak-anak dari dunia fantasinya.
Buat anak generasi 90an siapa sih yang nggak kenal Gimbot? Sebuah mainan persegi panjang yang berisi game seru dan membuat kita terpaku lama menatap layarnya.
Baca Juga: Prilly Latuconsina Minta Restu Jadi Bagian Persikota, Arief Wismansyah: Mantap Jasa
Sebelum ada PC atau smartphone bahkan sebelum ada PlayStation, game adalah barang mewah. Sebuah mainan impian yang sulit untuk didapat.
Karena itu alternatif untuk memuaskan hasrat bermain adalah ke game center di mall-mall atau yang dikenal sebagai "tempat ding-dong". Namun buat anak-anak tempat itu juga sangat ekslusif, belum tentu orang tua mau nganterin si anak bermain game arcade.
Karena itulah tukang gimbot jadi alternatif buat anak-anak Sekolah Dasar (SD) bahkan menengah (SMP).
Baca Juga: Temuan Baru Kasus Covid-19, Kota Tangerang Kembali Tiadakan Proses Belajar Mengajar Di Sekolah
