Bahlil Lahadalia Terlalu Tebar Sensasi Soal Transformasi LPG ke DME

- 3 Desember 2021, 16:00 WIB
Menteri Investasi Bahlil Lahadia dinilai terlalu tebar sensasi soal adanya oknum yang menghalangi transformasi LPG ke DME
Menteri Investasi Bahlil Lahadia dinilai terlalu tebar sensasi soal adanya oknum yang menghalangi transformasi LPG ke DME /Foto: setkab.go.id

Baca Juga: Mengenal Investasi Yang Cocok Untuk Anak Muda, Serta Perbandingan Antara Reksadana dan Saham

"Pemerintah jangan takut apalagi kalah dengan mafia impor. Jangan mau disandera oleh mafia impor, sehingga devisa negara terkuras," imbuhnya.

Mulyanto menjelaskan apa yang tengah dilakukan oleh PTBA, PGN ataupun PLN untuk mensubstitusi penggunaan LPG dengan DME, jargas (jaringan gas rumah tangga), maupun kompor listrik adalah langkah yang tepat. Tujuan kegiatan itu adalah agar impor LPG dapat ditekan.

Untuk diketahui setiap tahunnya Indonesia mengimpor gas LPG sebanyak 5,5 hingga 6 juta ton. Di mana per satu juta ton negara mensubsidi sebesar Rp 12,6 triliun. Dengan demikian setiap tahun subsidi LPG kita sebesar Rp 60-70 triliun.

Baca Juga: Polda Sumsel Menyita Bukti Penipuan Investasi Ternak Lele PT DHD

Penggunaan DME, jargas, atau kompor listrik untuk keperluan rumah tangga dan industri, akan secara langsung mengurangi konsumsi LPG domestik. Dan akhirnya akan mengurangi impor LPG, mengurangi defisit transaksi berjalan sektor migas serta menghemat devisa negara.***

Halaman:

Editor: Muhammad Alfin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah