Ramai Isu Hak Angket Atas Kecurangan Pemilu 2024, Rocky Gerung: Untungkan Prabowo

- 6 Maret 2024, 10:00 WIB
Ramai Isu Hak Angket Atas Kecurangan Pemilu 2024, Rocky Gerung: Untungkan Prabowo
Ramai Isu Hak Angket Atas Kecurangan Pemilu 2024, Rocky Gerung: Untungkan Prabowo /Mtr/MALANGRAYA.CO

Pedoman Tangerang – Pengamat politik Rocky Gerung menyatakan bahwa pengguliran hak angket di DPR yang bertujuan untuk menyelidiki dugaan kecurangan dalam Pemilu 2024 tampak menguntungkan capres nomor urut dua dari Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto.

Menurut Rocky Gerung, pemberlakuan hak angket memberikan kesempatan bagi Prabowo Subianto untuk merencanakan dan menentukan susunan kabinetnya bersama Gibran Rakabuming Raka sebelum memimpin pemerintahan.

“Juga menguntungkan bagi Pak Prabowo, supaya Pak Prabowo punya waktu untuk menyusun kabinet, kalau enggak ada hak angket kan banyak orang yang menepung Gerindra tuh,” ucapnya, dikutip dari YouTube Rocky Gerung Official, Selasa 5 Maret 2024.

Baca Juga: Nasdem Usul Ambang Batas Parlemen Naik 7 Persen, Yusril Ihza Mahendra: Bagusnya Sih...

“Bagus juga tuh ada semacam kelowongan waktu bagi Prabowo untuk berefleksi, si ini boleh enggak masuk, si ini enggak, karena banyak orang yang saya duga itu berupaya masuk pada Pak Prabowo bukan melalui proposal koalisi, tapi ada yang mau main belakang sendiri kan mau pakai jalur khusus jalur cepat supaya bisa langsung ucapkan nama pada Prabowo,” imbuhnya.

Sementara itu, hasil survei terbaru dari Litbang Kompas menunjukkan bahwa 62,2 persen dari responden mendukung penggunaan hak angket oleh DPR untuk menyelidiki dugaan kecurangan dalam Pemilu 2024.

Berdasarkan survei, menurut Yohan, sikap setuju hak angket tidak hanya ditunjukkan responden yang mengetahui dan mengikuti isu tersebut, namun juga mereka yang tidak tahu atau tidak mengikuti pemberitaan terkait hak angket.

Baca Juga: Partainya Disebut Melakukan Kecurangan, Grace Natalie: Merupakan sebuah Fitnah

Sedangkan responden yang tidak setuju DPR menggunakan hak angket sebesar 33 persen, dan tidak tahu atau tidak menentukan pilihan 4,8 persen dalam jejak pendapat Litbang Kompas yang digelar pada 26-28 Februari 2024 itu.

Halaman:

Editor: Abdul Majid


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x