Prabowo: Tantangan Demokrasi yang Melelahkan, Berantakan, dan Mahal Benarkah?

- 5 Maret 2024, 14:30 WIB
Calon Presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, menyampaikan ucapan selamat kepada Prabowo.
Calon Presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, menyampaikan ucapan selamat kepada Prabowo. /MPR RI

Pedoman Tangerang - Prabowo: Demokrasi Sungguh Sangat Melelahkan, Berantakan, dan Berbiaya Tinggi Benarkah?

Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan RI) dan calon presiden, Prabowo Subianto, menganggap bahwa sistem demokrasi negara ini sangat melelahkan dan mahal.

Namun, menurutnya, masih ada ruang untuk memperbaiki demokrasi di Indonesia.

Prabowo menyampaikan pandangan tersebut saat memberikan pidato di acara Mandiri Investment Forum 2024 (MIF) di Jakarta pada hari Selasa, 5 Maret 2024. Pandangan ini didasarkan pada pengalamannya sebagai peserta dalam lima Pemilihan Umum.

"Kami melaksanakan beberapa pemilu, saya berpikir pemilu yang sebenarnya. Saya pikir saya berpartisipasi dalam lima pemilihan umum," ucap Prabowo.

"Dan izinkan saya menguji, izinkan saya bersaksi bahwa demokrasi sungguh sangat melelahkan, sangat sangat berantakan, sangat sangat mahal," ujarnya, menegaskan.

Sebelumnya, Prabowo menyatakan bahwa Indonesia patut berbangga karena merupakan negara demokrasi terbesar di dunia. Dia menjelaskan bahwa Indonesia telah berhasil mengalami transisi penuh, melewati peralihan dari negara dengan rezim otoriter menjadi negara demokrasi yang utuh.

"Dua puluh lima tahun kita bertransisi dari rezim otoriter ke demokrasi penuh dan menurut saya kita sekarang adalah negara demokrasi terbesar di dunia," kata Prabowo.

Dan kami masih belum puas dengan demokrasi kami. Ada banyak ruang untuk memperbaikinya. Saya kira Indonesia harus bangga, pada pemilu kita rata-rata jumlah pemilihnya adalah delapan puluh persen," katanya.

Halaman:

Editor: Abdul Majid


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x