TKN Prabowo-Gibran Sebut Program Makan Siang Gratis Baru Tercapai pada 2029, Benarkah?

- 17 Februari 2024, 13:00 WIB
Ketua TKN Prabowo-Gibran bantah pernyataan terkait masa jabatan Prabowo dan Gibran usai terpilih menjadi presiden dan wakil presiden.
Ketua TKN Prabowo-Gibran bantah pernyataan terkait masa jabatan Prabowo dan Gibran usai terpilih menjadi presiden dan wakil presiden. /

Pedoman Tangerang - TKN Prabowo-Gibran Sebut Program Makan Siang Gratis Baru Tercapai pada 2029, Benarkah?

Ketua Tim Komunikasi Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran Budisatrio Djiwandono menyatakan bahwa program susu dan makan siang gratis diharapkan mencapai optimalitas pada tahun 2029.

Menurut perhitungan mereka, Prabowo dan Gibran baru akan mencapai target 82,9 juta warga dalam waktu 4 tahun, yaitu pada tahun 2029.

"Dalam perhitungan kami, target 82,9 juta penerima manfaat dari program ini baru dapat tercapai pada tahun 2029," ujar Budisatrio Djiwandono dalam konferensi pers pada 12 Februari 2024.

Oleh karena itu, kami memiliki waktu untuk mempersiapkan anggarannya, baik melalui efisiensi, peningkatan penerimaan anggaran, atau sumber lainnya," tambahnya.

Target mencapai 82,9 juta warga dalam 4 tahun atau pada tahun 2029 mendatang.

"Dalam perhitungan kami, target 82,9 juta penerima manfaat dari program ini baru akan tercapai pada tahun 2029," ujar Budisatrio Djiwandono dalam konferensi pers pada 12 Februari 2024.

"Oleh karena itu, kami memiliki waktu untuk menyiapkan anggarannya, baik melalui efisiensi, peningkatan penerimaan anggaran, atau sumber lainnya," tambahnya.

Budi menekankan bahwa Prabowo dan Gibran perlu mengalokasikan anggaran dengan mempertimbangkan pos-pos lain dalam beban APBN untuk menjalankan program susu dan makan siang gratis secara optimal. Pasalnya, program tersebut membutuhkan anggaran besar yang harus dipertimbangkan dampaknya terhadap pos anggaran lain.

Lebih lanjut, Budi menjelaskan bahwa penyiapan anggaran untuk program makan siang gratis akan dilakukan secara bertahap dengan memprioritaskan skala prioritas. 

Dia juga menegaskan bahwa program susu dan makan siang gratis tidak akan menggantikan program lain yang sudah berjalan seperti BPJS atau KIP.

Budi menegaskan bahwa program susu dan makan siang gratis memiliki potensi untuk mendorong UMKM dan pertumbuhan ekonomi lokal menuju Indonesia Emas pada tahun 2045.

"Pertumbuhan ekonomi rakyat juga akan meningkat karena rantai pasok dari program ini berasal dari UMKM-UMKM setempat," ucapnya.

Andalan Kampanye Prabowo-Gibran

 

Program makan siang gratis yang diusung oleh calon presiden Prabowo Subianto terus menjadi perhatian dalam diskusi publik. Meskipun dianggap memiliki manfaat signifikan, namun dari segi keuangan, program ini dinilai memberatkan.

Gagasan Prabowo untuk memberikan makan siang gratis kepada semua pelajar di Indonesia hingga ibu hamil merujuk pada Badan Pangan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) UN World Food Programme (WFP). Menurut studi WFP PBB, setiap dolar yang diinvestasikan dalam program makan siang di sekolah dapat menghasilkan dampak ekonomi sebesar sembilan dolar.

Perkiraan dari TKN Prabowo-Gibran menunjukkan bahwa anggaran untuk Program Makan Siang Gratis di Sekolah akan mencapai sekitar US$ 30 miliar (Rp 468,9 triliun) dengan asumsi biaya $1 per makan seperti yang digunakan oleh UN WFP. Dana yang diinvestasikan diharapkan akan menghasilkan dampak ekonomi langsung atau tidak langsung, seperti penghematan keluarga miskin, peningkatan kecerdasan, peningkatan produktivitas, peningkatan kesehatan, dan perbaikan kesetaraan gender.

Program ini juga diharapkan memberikan dampak positif jangka panjang terhadap kesejahteraan petani, nelayan, peternak, dan UMKM.

Bahan makanan akan diusahakan dari sumber lokal di dekat sekolah, dengan menu yang disesuaikan dengan produksi pangan unggulan lokal, termasuk susu segar.

Perhitungan tim Prabowo menunjukkan bahwa program makan siang gratis di sekolah juga memiliki potensi untuk menciptakan 1,8 juta lapangan kerja.

Namun, anggaran yang dibutuhkan sekitar 468 triliun rupiah, dipertanyakan oleh beberapa pihak mengingat anggaran tersebut mencapai 14% dari total anggaran APBN 2024.

Executive Director Segara Research Institute, Piter Abdullah, menyatakan bahwa program makan siang gratis adalah ide yang baik, namun harus memperhatikan masalah anggaran dan potensi korupsi.

Besarnya anggaran menimbulkan kekhawatiran akan efisiensi penggunaan dan potensi penyelewengan dana.

Kalau bicara soal kemampuan, sepertinya kemampuan sudah mencukupi.

Anggaran sebesar Rp 400 triliun itu sangat besar. Mungkin akan lebih baik jika dibagikan secara merata.

Baca Juga: Berikut Jika Komeng Berhasil Terpilih Sebagai Anggota DPD Jawa Barat, Gajinya Yang Uhuy...

Dalam bahasa sehari-hari, kita bisa membaginya secara sederhana saja. Itu mungkin pandangan yang akan muncul di masyarakat," ujar Piter Abdullah.

Baca Juga: Seleksi CPNS dan PPPK 2024 Dibuka Bulan Depan, Cek Formasi dan Cara Daftarnya Disini!

Baca Juga: Jadwal Lengkap Acara Net TV 17 Februari 2024

Baca Juga: Fakta-Fakta Terbaru Film 'DEADPOOL 3 : Wolverine Tampil dengan Kostum Baru, Menjadi Film MCU Di Tahun 2024

Untuk mendapatkan Informasi Lainnya Dari Pedoman Tangerang kamu bisa klik Dibawah ini.***

 

Editor: Abdul Majid


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah