Meskipun begitu, Paulus menyatakan bahwa dalam ajang debat kali ini para peserta menunjukkan hubungan yang baik, karena meski sebelumnya terjadi adu argumentasi yang tajam, mereka masih dapat saling memaafkan.
Menurut saya, itu positif, karena itu menunjukkan bahwa kita sebagai orang Indonesia. Ini mencerminkan budaya kita. Kita juga harus adil dalam menilai mereka. Tentu saja, mereka tidak dapat menyelesaikan semua detail secara mendalam dalam suasana debat.
Namun, beberapa poin kunci sudah banyak yang tersampaikan. Bahkan, banyak aspek yang dikritisi dengan cukup tajam," ungkap Paulus.
Dalam debat kelima, para calon presiden menyampaikan sejumlah pandangan terkait permasalahan yang diangkat.
Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, dalam penyampaian visi misi, berfokus pada tema perubahan.
Menurut Anies, ketimpangan menjadi persoalan utama di Indonesia. Menurutnya, saat ini negara harus memberikan solusi terhadap ketidaksetaraan di berbagai sektor, termasuk kesehatan, ketenagakerjaan, dan kebudayaan.
Anies berjanji untuk memastikan akses kesehatan dapat dinikmati oleh semua kalangan secara cepat dan berkeadilan.
Untuk mendukung misi tersebut, Prabowo berencana meluncurkan program perbaikan gizi gratis bagi ibu hamil, balita, dan anak sekolah, dengan tujuan memperbaiki dan mengurangi jumlah anak stunting serta gizi buruk di Indonesia. Selain itu, Prabowo juga berkomitmen untuk merancang program pembangunan rumah sakit dan puskesmas modern di berbagai daerah.
Dia menjanjikan penambahan jumlah fakultas kedokteran di berbagai universitas untuk memenuhi kebutuhan dokter dan tenaga kesehatan di dalam negeri.
Selain itu, Prabowo akan memberikan beasiswa ilmu pengetahuan dan teknologi kepada pelajar dalam negeri untuk mendukung kemajuan teknologi dan sektor kesehatan.