Hasto Serang SBY, JK Berikan Jawaban Menohok: Perlu Jelaskan Sesuai Pengalaman Saya

- 29 Oktober 2021, 22:13 WIB
Hasto Serang SBY, JK Berikan Jawaban Menohok: Perlu Jelaskan Sesuai Pengalaman Saya
Hasto Serang SBY, JK Berikan Jawaban Menohok: Perlu Jelaskan Sesuai Pengalaman Saya /ANTARA/HO-PDIP

Pedoman Tangerang - Mantan Wakil Presiden Indonesia ke 10 dan 12, Jusuf Kalla memberikan feedback terkait dengan kritikan yang dilontarkan oleh Politisi sekaligus menjabat sebagai Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto.

Beliau menyalahkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) karena semasa menjabat sebagai Presiden RI terindikasi kurang memberikan keputusan yang tepat pada saat menggelar rapat kabinet.

Lantas mantan Wakil Presiden pada masa Kepemimpinan Presiden SBY ini pun angkat bicara :

"Saya sebagai Wakil Presiden dari Presiden SBY dan Presiden Jokowi dan Menteri dari zaman Gus Dur dan Ibu Megawati, perlu menjelaskan sesuai pengalaman saya," kata JK dalam keterangan resminya pada hari Jumat, 29 Okotober 2021

Seperti dilansir dari Pikiran Rakyat dengan judul Jusuf Kalla Keluarkan Jawaban Usai SBY Diserang Hasto dari PDIP: Perlu Jelaskan Sesuai Pengalaman Saya, menyebutkan bahwasanya Jusuf Kalla memberikan pembelaan terkait dengan tudingan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto terhadap mantan Presiden RI yang ke 6 SBY.

JK menuturkan bahwa pertimbangan Presiden dalam pemerintahan RI memiliki peran yang sangat besar dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia.

Baca Juga: Poros Revolusi Mahasiswa Bandung Kembali Menggelar Aksi Ultimatum dalam Evaluasi Dua Tahun Jokowi

Peran yang dirasa sangat bermanfaat bagi rakyat Indonesia adalah dapat mengurangi defisit APBN pada tahun 2005 dengan cara menaikkan harga BBM yang beredar di tengah masyarakat Indonesia sebesar 126 %.

"Zaman SBY beberapa keputusan penting diambil dalam rapat seperti mengurangi defisit APBN tahun 2005 dengan menaikkan harga BBM sebesar 126 persen, terbesar dalam sejarah, tanpa demo karena langsung dibarengi dengan BLT," ujar Jusuf Kalla.

Dia juga menambahkan pemerintahan SBY memutuskan hal penting saat konversi minyak tanah ke elpiji (LPH) dalam sidang Kabinet tahun 2006. Keputusan itu kata JK membuat defisit APBN terjaga dengan aman.

Halaman:

Editor: Ahmad Rafid Fadli Mukhtar

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x