Pakar Desak PDIP dan MKD DPR Tindaklanjuti Pelanggaran Kode Etik Arteria Dahlan

- 13 Agustus 2021, 16:00 WIB
Arteria Dahlan Bela Pelaku Kekerasan Nakes di Lampung, Paka Desak TIndaklanjuti Pelanggaran Kode Etik
Arteria Dahlan Bela Pelaku Kekerasan Nakes di Lampung, Paka Desak TIndaklanjuti Pelanggaran Kode Etik /Valentino Tama /tasikmalaya.pikiran-rakyat.com

Pedoman Tangerang - Pakar Hukum Tata Negara Universitas Parahyangan Prof Asep Warlan Yusuf, mendesak agar PDI-Perjuangan dan Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI segera menindaklanjuti dugaan pelanggaran etik yang dilakukan oleh Anggota Komisi III Fraksi PDI-Perjuangan DPR, Arteria Dahlan pada perkara pengeroyokan tenaga kesehatan (Nakes) di Bandar Lampung.

"Apa yang menjadi dugaan pelanggaran etik oleh Arteria Dahlan seyogyanya harus segera ditindaklanjuti oleh MKD dan PDI-Perjuangan. Walau secara pribadi saya merasa pesimis akan ada tindak lanjutnya," cetus Asep Warlan Yusuf kepada wartawan, Jumat 13 Agustus 2021.

Menurutnya, tindakan Arteri Dahlan yang membela pelaku pengeroyokan Nakes di Bandar Lampung, dengan pernyataan yang terkesan mengintervensi pokok perkara.

Baca Juga: Masuk Tiga Besar Hasil Survei, PKB: Masih Ada Waktu Masuk Dua Besar

Lebih tepatnya disebut sebagai tindakan kuasa hukum dari pihak pelaku pengeroyokan, dan tidak mencerminkan tindakan dari seorang wakil rakyat.

"Apa yang Arteria Dahlan katakan, terkait pasal dan ancamannya yang ingin menuntut melaporkan balik terhadap pihak-pihak yang terkait dengan dugaan keterangan palsu. Itu sudah mencerminkan tindakan seorang pengacara, bukan lagi seorang Anggota DPR," ungkapnya.

Selain itu, terhadap keputusan Arteria Dahlan yang membela pelaku pengeroyokan tersebut.

Asep Warlan Yusuf, menilainya sebagai sikap seorang Anggota DPR atau petugas partai yang tidak memiliki empati kepada korban pengeroyokan.

"Jadi perlu ditegaskan, jika PDI-Perjuangan dan MKD DPR tidak ingin disebut disfungsi. Maka dugaan pelanggaran etik oleh Arteria Dahlan ini harus ditindaklanjuti, dimana hati seorang wakil rakyat ketika memilih membela pelaku pengeroyokan ketimbang korban. Apakah begitu karakter pejabat dari PDI-Perjuangan? dimana empatinya?," tegasnya.

Baca Juga: PKB Singkirkan Golkar, Masuk Tiga Besar Paling Berpeluang di 2024

Halaman:

Editor: R. Adi Surya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah