Terkait Kebijakan Penanganan Covid-19, Fahri Hamzah: Orang Pusat Paling Bikin Bingung

- 25 Juni 2021, 19:00 WIB
Wakil Ketua Umum Partai Gelora Indonesia, Fahri Hamzah menyoroti kebijakan pemerintah Indonesia soal penanganan Covid-19.
Wakil Ketua Umum Partai Gelora Indonesia, Fahri Hamzah menyoroti kebijakan pemerintah Indonesia soal penanganan Covid-19. /Instgaram/Fahri Hamzah

Pedoman Tangerang - Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Fahri Hamzah menilai kebijakan pemerintah dalam penanganan pandemi Covid-19 masih membingungkan. Sehingga berakibat terjadinya lonjakan kasus tanpa bisa diantisipasi dan dicegah. 

Pernyataan Fahri tersebut antara lain menyinggung soal kebijakan pemerintah mengenai larangan mudik beberapa waktu lalu, dan penerapan pemberitahuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Mikro tanpa implementasi dan pengawasan protokol kesehatan, sehingga masyarakat abai. 

"Orang pusat ini yang paling berat bikin bingungnya itu loh. Coba agak tertib sedikit omongan dan kebijakannya," kata Fahri Hamzah dalam keterangannya, Jumat 25 Juni 2021. 

Baca Juga: Yuk Ikut Vaksin! Pemerintah Bolehkan Warga Vaksin di Manapun Tanpa Melihat Domisili KTP

Karena itu, Fahri mengkritik langkah atau kebijakan pemerintah pusat dalam menangani pandemi Covid-19 di Indonesia, yang belum bisa menunjukan penurunan kasus Corona. "Pemerintah selama ini, kerap kali membingungkan," katanya. 

Wakil Ketua DPR Periode 2014-2019 ini mengaku tidak heran bila kemudian terdapat masyarakat yang tak patuh dengan kebijakan dari pemerintah terkait Covid-19 ini. 

"Rakyat pasti mau ikut kalau jelas. Kalau nggak jelas ya orang demo," kata Fahri seraya berharap agar pemerintah bisa lebih menitikberatkan fokus utamanya saat ini untuk penanganan Covid-19. 

Partai Gelora Indonesia akan mengupas habis soal lonjakan kasus Covid-19 di tanah air dengan menghadirkan narasumber dr.Rina Adeline Sp.MK,.M.Kes, ABAARM, dokter spesialis mikrobiologi klinik dalam acara 'Rumpi Gelora' (Ruang untuk Maju Perempuan Indonesia Partai Gelora) pada Jumat 25 Juni 2021 petang ini. 

Dr Rina Adeline mengatakan kasus positif Covid-19 di Indonesia yang grafiknya terlihat mendaki pada Juni 2021,  bisa dikatakan positive rate-nya diatas 50%. 

Baca Juga: Kominfo Pertimbangkan Blokir Higgs Domino, PUBG, Free Fire dan Mobile Legends, Apa Alasannya?

"Artinya jika ada 2 orang yang melakukan swab, pasti 1 orangnya positif.  Pada Rabu, 23 Juni 2021 pertambahan angka positif mencapai 15.308 pasien per hari," kata dr Rina Adeline. 

"Bagaimana kita menghadapi menghadapi kondisi seperti ini Ikutilah diskusinya dalam acara Rumpi edisi 10 'Awas Covid-19 Mengganas'," ujarnya.  

Pemerintah memperbarui data penanganan virus Corona di Indonesia, dari hari ke hari semakin mengganas. Ada 20.574 kasus Covid-19 yang dilaporkan pada Kamis 24 Juni 2021.

Total kasus Covid-19 di RI yang ditemukan sejak Maret 2020 sampai hari ini sebanyak 2.053.995 kasus. Dari jumlah tersebut, 171.542 sebanyak merupakan kasus aktif. 

Kemudian, 9.201 pasien positif Corona dinyatakan, sehingga total kumulatif pasien yang telah sembuh berjumlah 1.826.504 orang. 

Selain itu, sebanyak 355 pasien Covid-19 di Indonesia pada Kamis, meninggal dunia. Total kumulatif pasien yang meninggal dunia berjumlah 55.949 orang. 

Pemerintah terus mengingatkan masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan demi mencegah penularan Covid-19. Masyarakat diminta berdisiplin memakai masker, rajin mencuci tangan memakai sabun, dan menjaga jarak.***

Editor: Alfin Pulungan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah