PAN Seru Pemerintah Segera Terapkan Karantina Wilayah (PBB), Jangan Tunggu COVID-19 Makin Ekstrem

- 22 Juni 2021, 20:10 WIB
Guspardi Gaus
Guspardi Gaus /Antara

Selanjutnya, mengacu pada data Satgas Nasional Covid-19, total kasus positif  di Indonesi sampai hari Selasq 22 Juni 2021 tercatat melebihi 2 Juta kasus tepatnya 2.018.113 dengan penambahan 14.536  kasus. Ini merupakan rekor penambahan tertinggi sejak kasus ini pertama kali terkonfirmasi di tanah air pada 2 Maret 2010 lalu.

Apalagi Pulau Jawa menjadi wilayah penyumbang kasus Covid -19 terbanyak dengan mencatatkan 1.251.450 kasus atau  62,43% dari total kasus secara nasional. Dimana DKI Jakarta berada di puncak  dengan jumlah 448.07 diikuti Jawa Barat 328.940, Jawa Tengah  215.684, Jawa Timur 159.059, Banten 51.201 dan DIY 48,751.

"Ini artinya kasus Covid-19 sudah pada tahap yang tambah mengkhawatirkan dan perlu penanganan yang lebih serius." tegas anggota Baleg DPR RI itu. 

Untuk itu, diharapkan Pemerintah segera  mengkaji dengan seksama penerapan karantina wilayah total (PSBB) total untuk diterapkan dibeberapa daerah terutama bagi daerah yang zona merah. Mengingat makin melonjaknya kasus Covid-19 di tanah air.

Baca Juga: WTP 5 Kali Beruntun, Wujud Kemenkeu Konsisten Kelola APBN Secara Transparan dan Akuntable

"Kebijakan ini diperlukan guna memperlambat penyebaran dan dapat menahan pandemi menjadi lebih ekstrim. Pemerintah jangan terlambat menentukan kebijakan karena  dampaknya akan berbahaya untuk menghindari resiko akan lebih banyak lagi nyawa yang terancam." pungkas anggota Komisi II DPR RI tersebut.

Sementara itu, Epidemiolog dari Centre for Environmental and Population Health, Griffith University Australia, Dicky Budiman mendukung pemerintah menerapkan karantina wilayah

Ia menyarankan pemerintah memerhatikan kesiapan fasilitas layanan kesehatan, terutama di daerah yang belum optimal infrastruktur kesehatannya.

Terutama perihal keterisian tempat tidur rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR) dengan mengikuti standar WHO yakni 60 persen terisi.

"Bicara faskes tidak melulu COVID. Ada masalah dan potensi persoalan kesehatan lainnya yang perlu dipikirkan," ujarnya Senin 21 Juni 2021.***

Halaman:

Editor: Alfin Pulungan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah