Menko PMK: Pendekatan Paksa Perlu untuk Mencegah Penyebaran Virus

- 22 Juni 2021, 19:29 WIB
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia, Muhadjir Effendy.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia, Muhadjir Effendy. /Kemenko PMK

Pedoman Tangerang - Pendekatan paksa atau Coercive power dirasa sangat perlu dalam menegakkan disiplin protokol kesehatan.

Pandangan ini dikemukakan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy dengan tujuan untuk menangani penanganan virus.

"Adakalanya pendekatan coercive (paksaan) juga perlu, masyarakat harus ditegasi dulu agar bisa menumbuhkan kesadaran," ujar Menteri Muhadjir dikutip Pedoman Tangerang dari PMJ News pada Selasa, 22 Juni 2021.

Baca Juga: Habib Bahar Dijatuhkan Hukuman 3 Bulan Penjara Kasus Aniaya Supir Taksi

Selama ini, kata Muhadjir, Coercive Power (kekuasaan paksa) kerap diartikan sebagai kekuasaan yang didasari kemampuan seorang pemimpin untuk memberi hukuman dan melakukan pengendalian.

Kendati begitu, menurut dia, penanganan coercive tak selalu mesti diterapkan.

Pasalnya, pendekatan dengan cara menumbuhkan kesadaran masyarakat dengan perlahan juga tak kalah penting dilakukan.

"Bagus itu penyadaran, tapi kedua-duanya tentu harus beriringan," ucapnya.

Baca Juga: Jadwal Perayaan HUT DKI JAKARTA 2021, Acara Dilaksanakan Secara Virtual

Halaman:

Editor: R. Adi Surya

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x