Sekjen DPR dan Rektor UI Rangkap Jabatan, Gus Nadir: Kinerja BUMN Kedodoran

21 Juli 2021, 11:33 WIB
Gus Nadirsyah Hosen ikut angkat bicara soal polemik rangkap jabatan Rektor UI dan Sekjen DPR RI. /Foto: Instagram @nadirsyahhosen_official.

Pedoman Tangerang - Isu rangkap jabatan yang dilakukan oleh pejabat kembali terjadi.

Belakangan Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR Indra Iskandar resmi diangkat menjadi Komisaris Biro Klasifikasi Indonesia (BKI). 

Soal rangkap jabatan ini kemudian mendapat respon negatif dari netizen khususnya para pengamat politik.

Baca Juga: Puan Minta PPKM Darurat 5 Hari ke Depan Jangan Sampai Kendur

Selain dianggap sebagai ajang mencari cuan, rangkap jabatan yang dilakukan oleh pejabat seperti Rektor UI dan Sekjen DPR akan membuat kinerja mereka tidak fokus dan tidak memiliki totalitas.

Hal ini pun disadari oleh Ulama Indonesia, Gus Nadirsyah Hosen.

Gus Nadir menyayangkan sikap para pejabat Indonesia yang sibuk merangkap jabatan untuk mencari penghasilan tambahan.

Baca Juga: Tagar #RektorUI Trending 1 di Twitter, Netizen: Rektor Langgar Aturan, Aturannya yang Minta Maaf

Dalam akun Twitternya, @na_dirs, ia merespon secara kritis fenomena tersebut.

Sejumlah pejabat yang gaji pokoknya hanya 5-7 juta perlu dapat tambahan penghasilan yg halal & legal dengan rangkap jabatan tapi kerjanya gak perlu datang tiap hari. Mereka lalu dikomisariskan. Itu yang terjadi dangan para staf khusus, sekjen DPR hingga Rektor sebuah kampus. Alasannya gitu Smiling face with smiling eyes," tulis Gus Nadir.

Tangkapan layar cuitan Twitter Gus Nadirsyah Hosen

Dalam cuitannya tokoh Nahdliyyin tersebut, memang mencari uang tambahan tidak jadi masalah selama legal dan halal, namun ia khawatir jika praktik rangkap jabatan yang kerap terjadi dikalangan politisi kita terus terjadi, ditakutkan kinerja BUMN akan kedodoran.

Baca Juga: Apa Itu Hari Tasyrik, Pengertian dan Juga Amalannya

Ia juga meminta pada Menteri BUMN, Erick Thohir untuk mengambil sikap dalam masalah ini, sebab masalah ini berpengaruh pada kinerja perusahaan negara tersebut.

"Jadi kalau sekarang kinerja BUMN banyak yg kedodoran, menteri ET harusnya fokus membenahinya. Bukan malah larut menjadikan kursi komisaris independen BUMN sebagai sarana bagi2 duit & jabatan. Kalau ET gagal benahi BUMN, beliau gak usah mimpi jadi Capres 2024 deh," cuit Gus Nadir.***

Editor: R. Adi Surya

Tags

Terkini

Terpopuler