Menurut Ervan yang bakal jadi masalah adalah pembiayaan untuk pembangunannya, pembangunan LRT di bawah tanah biayanya bisa sampai 3 kali lipat daripada pembangunan jalur LRT sejajar dengan jalan ataupun dibangun layang.
Dia memaparkan untuk 4,9 kilometer jalur LRT bawah tanah saja butuh biaya sampai Rp 5 triliunan.
“Nah kalau ke bawah itu bisa 3 kali harga kalau di atas. Misalnya dari Bandara Ngurah Rai ke Kuta itu Rp 5 triliun, padahal nggak sampai 4,9 kilometer pak. Karena lewat bawah mahal sekali,” ungkap Ervan.
Dalam presentasi yang disampaikan oleh Ervan, terungkap bahwa rencana utama pengembangan LRT Bali adalah membangun jalur sepanjang 5,3 kilometer, yang akan menghubungkan Bandara Ngurah Rai dengan Kuta Central Park, dan kemudian melanjutkan rutenya hingga ke Seminyak.
Investasi yang diperlukan untuk proyek ini mencapai US$ 592,28 juta. Jika dihitung berdasarkan kurs terkini, jumlahnya sekitar Rp 9,10 triliun (dengan kurs Rp 15.370). Perhitungan per kilometer menghasilkan sekitar Rp 1,71 triliun.
Demikian ulasan tentang Pemerintah yang akan membangun LRT bawah tanah di Bali.***