Harga Tahu dan Tempe Kembali Mahal, Menteri Perdagangan Sebut Babi di China Jadi Biang Keroknya

- 20 Februari 2022, 07:30 WIB
Harga Tahu dan Tempe Kembali Mahal, Menteri Perdagangan Sebut Babi di China Jadi Biang Keroknya.
Harga Tahu dan Tempe Kembali Mahal, Menteri Perdagangan Sebut Babi di China Jadi Biang Keroknya. /Antara/Dedhez Anggara

Pedoman Tangerang - Menteri Perdagangan (Mendag), Muhammad Lufti mengungkapkan bahwa harga kedelai saat ini mencapai rekor tertinggi.

Luthfi juga memberikan tanggapan perihal harga tempe dan tahu yang kini harganya semakin naik.

Lutfi mengungkapkan kenaikan harga kedelai bahan baku tempe dan tahu, dipengaruhi disejumlah negar importir, salah satunya adalah China.

Saat di China ada peningkatan bahan makan untuk 1 Miliaran Babi di negeri tirai bambu tersebut.

Baca Juga: Memiliki BPJS Kesehatan Menjadi Syarat Jual Beli Tanah, Begini Penjelasan Kementerian ATR

"Di China itu, dulunya peternakan babi di sana tidak memakai kedelai, tapi sekarang manggujakan kedelai. Apalagi baru-baru ini ada 1 Miliar lebih Babi pakannya adalah kedelai," ungkap Luthfi, Jumat 18 Februari 2022.

Selain China negara pengimportir kedelai di Amerika Selatan tengah terdampak badai El Nina.

"Jadi permasalahan kedelai di Indonesia yang saat ini harga kembali meroket tinggi, karena terjadi badai El Nina, di Argentina," paparnya.

Terkait kenaikan harga kedelai, Lutfi mengatakan saat pemerintahan sedang menyiapkan migitasi.

Halaman:

Editor: Bustamil Arifin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x