Salah satunya adalah beredarnya isu yang memecah bela kaum nasionalis dan Islam. Menurut Kyai Said, agama dan nasionalisme berjalan seiringan dan saling melengkapi.
"Nasionalisme dan Agama adalah dua kutub yang saling menguatkan. Keduanya jangan dipertentangkan. Demikianlah pusaka wasiat dari Hadratussyaikh Kyai Hasyim Asy’ari yang diamini dan disuarakan ribuan ulama Pesantren," ujarnya.
Said Aqil juga menyinggung bahwa prinsip moderat NU sangat bertentangan dengan ideologi yang dianut oleh HTI maupun FPI yang terkenal keras.
"Dan dengan demikian kita mengerti bahwa ujian atas sikap tawasuth, ujian memoderasi polarisasi dua kutub ekstrim, memang sudah khas NU sejak awal mula pendiriannya. Mereka yang tidak faham sikap tegas NU atas HTI maupun FPI barangkali memang belum mengerti betapa berat amanah memoderasi kutub-kutub ekstrim di negeri ini," ujarnya.
Baca Juga: Sebut Alkitab Palsu dan Fiktif, Yahya Waloni: Saya Hanya Bercanda
Dalam kata penutup, Kyai Said Aqil Siradj berharap bahwa muktamar yang diselenggarakan tahun ini dapat mengokohkan nasionalisme masyarakat Nahdliyyin sekaligus menjaga persatuan umat dari paham ekstrim.***