Tur Kamala Harris: Utamakan Singapura, Gagal ke Vietnam dan Campakkan Indonesia

26 Agustus 2021, 02:15 WIB
Kamala Harris Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) /Twitter/@KamalaHarirs/

Pedoman Tangerang - Wakil Presiden Amerika Kamala Harris tiba di Singapura pada hari Minggu lalu sebagai awal perjalanan singkatnya ke Asia Tenggara.

Harris akan berbicara dengan Presiden Singapura Halimah Yacob dan mengadakan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, menurut kantor berita The Associated Press.

Selama putaran pertama perjalanannya ke pusat keuangan regional Singapura, Harris juga akan singgah di Pangkalan Angkatan Laut Changi, di mana dia akan berbicara dengan para anggota Angkatan Laut AS di atas kapal USS Tulsa yang sedang berkunjung ke negara itu.

Baca Juga: Gus Jazil Dorong Pemerintah Percepat Distribusi Vaksin ke Daerah

Dalam rangkaian turnya ke Asia Tenggara,  Kamala Harris memang dijadwalkan  akan mengunjungi Singapura dan Vietnam.

Kedua negara tersebut menjadi opsi utama Kamala untuk mempererat hubungan bilateral antara AS dengan dua negara tersebut.

Baca Juga: Baru Lima Hari Rilis Album, Girl Band SOLIA Malah Bubar

Kamala dijadwalkan memulai pembicaraan dengan pejabat Singapura dan Vietnam tentang keamanan, perubahan iklim, pandemi dan “upaya bersama untuk menggalakkan tatanan internasional berbasis aturan,” kata juru bicara Symone Sanders.

Sayangnya dalam jadwal tersebut, Indonesia bukan menjadi negara prioritas Amerika untuk dikunjungi.

Hal ini sempat disesalkan oleh Politisi Partai Gerindra, Fadli Zon.

Baca Juga: Praktik Perbudakan Manusia Masih Terjadi di Benua Afrika

Dalam unggahan di akun media sosialnya, Fadli Zon menyayangkan Kamala yang tak mengunjungi Indonesia dalam rangkaian turnya.

"Cukup aneh, RI tak masuk daftar kunjungan Wapres AS Kamala Harris ke Asia Tenggara, Atau RI tidak dianggap penting lagi oleh Amerika Serikat di kawasan Asia Tenggara?” tulis Fadi Zon pada 4 Agustus 2021 lalu.

Meskipun pada akhirnya Kamala gagal pergi ke Hanoi, Vietnam karena lonjakan virus di negara tersebut, Kamala sama sekali tidak melirik Indonesia sebagai opsi untuk dikunjungi.

Baca Juga: Makin Tegang, Aljazair Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Maroko

Perjalanan itu merupakan kelanjutan dari upaya pemerintahan Biden untuk bersaing dengan China untuk mendapatkan pengaruh di wilayah penting yang berpenduduk 660 juta orang itu

Ini membuat sebuah spekulasi liar bahwa Amerika mungkin saja menganggap Indonesia bukan sebagai mitra penting mereka.

Atau Indonesia sudah dicap sebagai negara yang condong pada China.

Baca Juga: Ekonomi Keluarga Makin Sulit, DPR: Konsumsi Menurun, Ekonomi Juga Menurun

Apapun asumsi yang bergulir di media sosial, pemerintah Indonesia tetap berkomitmen untuk menjaga hubungan baik dengan Indonesia dan bersikap netral atas pencaturan politik negara adidaya.***

 

Editor: R. Adi Surya

Tags

Terkini

Terpopuler