Pernah Alami Ketindihan Saat Tidur? Ternyata Bukan Ditiduri Jin Tapi Sleep Paralysis

- 14 Desember 2021, 14:30 WIB
Ilustrasi orang tidur tarasa kaku atau dikenal ketindihan setan, berikut penjelasan medis dari dr. Sung.
Ilustrasi orang tidur tarasa kaku atau dikenal ketindihan setan, berikut penjelasan medis dari dr. Sung. /Pixabay/Menenio

Pedoman Tangerang - Saat tidur, berbagai reaksi dimungkinkan muncul. Seperti mengigau, ngorok, ngiler, hingga ketindihan. Ya, begitulah masyarakat umum mendefinisikannya.

Ketindihan dipercaya sebagai suatu gejala ketika saat tidur, kita seperti ditindih oleh sesuatu yang sangat berat sehingga kita kesulitan untuk bangun dan melawan.

Masyarakat umum mempercayai hal tersebut sebagai hal mistis. Yakni kehadiran setan/jin sebagai pelaku penindihan. Pada umat Muslim, ketindihan disebabkan salah satunya karena sebelum tidur tidak berdoa terlebih dahulu.

Tapi tahukah kamu? Bahwa gejala ketindihan sebenarnya bukanlah suatu hal mistis, melainkan gejala medis. Artinya, fenomena tersebut dalam dijelaskan dalam dunia kesehatan.

Dalam dunia kesehatan, ketindihan diistilahkan sebagai sleep paralysis. Sama seperti ketindihan, sleep paralysis merupakan keadaan transisi dari tahapan “terjaga” ke “tidur” yang terjadi ketika seseorang mengalami kelumpuhan sementara untuk bereaksi, bergerak atau berbicara ketika tertidur.

Berseberangan dengan kepercayaan masyarakat tentang ketindihan, sleep paralysis sebenarnya terjadi karena mekanisme otak dan tubuh nggak berjalan dengan seimbang saat kita tertidur.

Sleep paralysis terjadi ketika ketika kita bangun di tengah-tengah siklus REM (Rapid Eye Movement), otak dalam kondisi belum siap mengirimkan sinyal bangun sehingga kita berada di kondisi setengah sadar dan “lumpuh”.

Siklus REM sendiri adalah keadaan dimana otot-otot sedang rileks dan otak sedang berada dalam aktivitas penuh. Pada siklus ini, motor neuron di saraf tulang belakang berhenti dan menyebabkan kelumpuhan sementara. Hal tersebutlah yang menyebabkan kamu “lumpuh” sementara saat tidur, bukan karena ketindihan makhluk astral.

Adapun gejala sleep paralysis antara lain:

1) Merasa seperti ada yang mendorong ke bawah
2) Merasa seperti ada yang mengawasi
3) Timbul rasa takut dan cemas
4) Mengalami hypnagogic and hypnopompic (halusinasi yang jelas)

Halaman:

Editor: Ahmad Rafid Fadli Mukhtar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah