Jaga Daya Beli Masyarakat, Ini Upaya yang Dilakukan Pemerintah

- 14 Mei 2022, 15:41 WIB
Ilustrasi pasar rakyat.
Ilustrasi pasar rakyat. /Foto: Antara.

Pedoman Tangerang - Pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I-2022 (Q1) telah mencapai titik baliknya. Setelah terkontraksi minus 0,70 persen pada Q1-2021, ekonomi Indonesia kini berhasil tumbuh sebesar 5,01 persen. Capaian ini bahkan berada pada kondisi sebelum pandemi COVID-19. 

Pada 2019, rerata pertumbuhan ekonomi Indonesia mampu berada di kisaran 5 persen. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekonomi Indonesia tumbuh 5,06 persen secara year on year (yoy) pada Q1-2019. Kemudian di Q2 tumbuh 5,05 persen, Q3 di 5,01 persen, dan Q4 di 4,96 persen.

Kepala BPS, Margo Yuwono mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi pada Q1-2022 salah satunya ditopang dari sisi pengeluaran mencapai 84,0 persen.

Baca Juga: Link Nonton Cool Boy vs Cool Girl Episode 5 Legal, Bukan Telegram Ataupun LK21

Berdasarkan jenisnya, sisi pengeluaran terbesar didominasi oleh konsumsi rumah tangga 4,34 persen (yoy). Konsumsi rumah tangga ini terbilang tinggi, karena memiliki distribusi sebesar 53,65 persen terhadap pengeluaran.

Margo menyebutkan peningkatan konsumsi rumah tangga pada tiga bulan pertama ini, didorong faktor mobilitas masyarakat dan ekonomi semakin baik. Kondisi ini menyebabkan meningkatnya daya beli atau konsumsi masyarakat.

Di sisi lain, ia melihat masyarakat juga sudah mulai melakukan konsumsi di sektor tersier seperti hotel, restoran, dan transportasi.

Baca Juga: Our Blues Episode 11 Sub Indo Kapan Tayang? Simak Jadwal dan Link Nontonnya

“Ini yang mendorong pertumbuhan di konsumsi rumah tangga,” kata Margo, dalam rilis BPS, di Kantornya, Jakarta, Senin, 9 Mei 2022.

Halaman:

Editor: R. Adi Surya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x