Masalah lain adalah datangnya buruh tenaga kerja asing yang mengambil pasar tenaga kerja lokal. Kebijakan itu dinilai hanya menguntungkan pengusaha dan industri asing.
"Sementara hasilnya hanya produk setengah jadi yang diekspor untuk keperluan industrialisasi China. Ini tidak optimal," pungkas Mulyanto.***