Meski demikian, Umat Muslim ingin meraih malam Lailatul Qadar pada bulan Ramadhan.
Baca Juga: Utang RI Terus Membengkak, DPR Singgung Menkeu Soal Belanja Utang yang Tak Produktif
Dikutip dari kitab Hawasyi Tuhfatul Muhtaj bi Syarhil Minhaj karya Imam Ibnu Hajar Al Haitami, untuk bertemu dengan malam lailatul qadar, seorang hamba sesungguhnya bisa mempersiapkan diri sedari awal Ramadhan tiba.
Ini menunjukkan bahwa kebaikan harus bersifat kontinu sebagaimana kemulian yang ditunjukkan pada malam lailatul qadar dan dampaknya terhadap kehidupan di masa-masa yang akan datang.
Muhammad Quraish Shihab dalam Membumikan Al-Qur’an (1999) mengungkapkan amalan-amalan agar seorang hamba bisa bertemu malam tersebut.
Baca Juga: Acara Golkar Dibubarkan Polisi di Tangsel, Pilar Saga Beri Peringatan
Namun, yang harus diperhatikan ialah selain bertemu malam lailatul qadar, manusia juga mendapatkannya sehingga amalan-amalan baik harus dilakukan untuk mendapatkan kemuliaan malam tersebut.
Di titik tersebut lailatul qadar dapat diraih dengan upaya yang bersifat aktif, bukan pasif dari setiap Muslim.
Bahkan ikhtiar kebaikan itu dapat diusahakan sejak awal Ramadhan. Pertanda seseorang mendapatkan lailatul qadar yang dijelaskan Quraish Shihab dapat dijelaskan sebagai berikut.
Baca Juga: Fans MU Marah Laga Jagoannya vs Liverpool Ditunda