Dari Pesantren Lirboyo lalu pergi ke Pesantren Lasem, bermula dari Pesantren Termas Pacitan, hingga berakhir di Pesantren Tebuireng Jombang.
Baca Juga: Syekh Siti Jenar, Wali Allah Yang Berasal dari Seekor Cacing?
Selama menjadi santri, sudah terlihat bakat Ali muda dalam hal bernyanyi dan bersyair.
Ia gunakan kepandaiannya untuk menulis syair-syair yang memuji Allah dan Rasul mulia.
Ketika dewasa, Kyai Ali terpilih sebagai anggota konstituante untuk mewakili Partai NU.
Pada saat terjun ke masyarakat dan dunia politik barulah ia prihatin.
Masyarakat sudah mulai menjauhi keyakinan agama dan PKI dengan filsafat materialisme mendoktrinasi agar rakyat memihak mereka.
Baca Juga: Download Lagu MP3 Gratis dari Youtube, TikTok Mudah dan Cepat di Y2Mate, Cara Unduh Music Legal
Keprihatinan ini makin membuat Kyai Ali sedih. Lagi PKI, 'Genjer-genjer' terus diputar di radio, panggung politik, bahkan pembukaan ludruk/wayang orang.
Lagu Genjer-genjer gubahan Moch. Arief seorang seniman asal Banyuwangi, pada mulanya adalah lagu rakyat untuk menggambarkan kesengsaraan zaman Jepang