Network
Pedoman Tangerang - Agama Baha'i belakangan menjadi viral dan menuai kontroversi setelah Menteri Agama mengucapkan selamat hari raya Nawruz bagi penganut Baha'i.
Warganet yang awam dan tak tahu keberadaan serta tak memahami ajaran Baha'i, tentu bingung dan menganggapnya aliran sesat, padahal Agama Baha'i sudah menegaskan dirinya bukan aliran sesat sebab mereka adalah agama tersendiri diluar Islam.
Lalu seperti apa sejarah agama Baha'i?
Baca Juga: Menag Beri Ucapan kepada Umat Baha'i Tuai Kontroversi
Secara ringkas Agama Baha'i lahir di Persia pada tahun 1844 dengan sebuah misi yang diumumkan oleh "Sang Bab" seorang pemuda yang mendeklarasikan diri sebagai Al-Mahdi yang memberi petunjuk dan Al-Ma'ud yang dijanjikan.
Bab itu sendiri artinya adalah gerbang atau pintu, karena itu di Timur Tengah orang-orang menyebut pengikut Baha'i sebagai Bab' iyyah yang berarti mengikuti ajaran sang Bab.
Pengaruh ajaran Sang Bab selaku pembawa pesan ilahi diterima oleh Mirza Husain Ali, dilahirkan pada tahun 1817 di Teheran, ibu kota Persia.
Baca Juga: DPR Desak Nadiem Tinjau Ulang Asesmen Nasional, Isinya Kayak Survei Pilpres
Sang Bab mewartakan ajaran agamanya keberbagai penjuru Iran bahkan ia mendeklarasikan kemahdiannya di jazirah Arab sampai ia ditangkap otoritas keamanan hingga akhirnya moksa (raganya diambil Allah) ketika hendak dihukum mati.
