Pedoman Tangerang - Indikator Politik Indonesia melakukan simulasi tiga pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).
Pertama yang dilakukan adalah merekam elektabilitas personal dari Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Rasyid Baswedan jelang pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Ia menjelaskan, Gibran yang berpasangan dengan Prabowo dapat menjadi pedang bermata dua bagi Menteri Pertahanan itu. Sebab ia bisa menjadi aset elektoral untuk meningkatkan suara Prabowo di Jawa Tengah dan Jawa Timur, karena posisinya juga sebagai putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca Juga: GSP Suarakan Pilpres Sekali Putaran dengan Cara Unik, Ada Senam Gemoy Sampai Sembako Murah
Namun, Gibran juga berpotensi menjadi beban elektoral bagi Prabowo dan Koalisi Indonesia Maju. Prosesnya sebagai bakal cawapres lewat putusan kontroversial di Mahkamah Konstitusi tentu akan menjadi persoalan bagi mereka.
"Isu politik dinasti dan narasi Mahkamah Keluarga sudah kencang digaungkan koalisi masyarakat sipil, baik di media massa arus utama maupun diskusi netizen di media sosial. Terlebih lagi belum lama ini, Majelis Kehormatan MK memutuskan ada pelanggaran etik berat yang melibatkan Ketua MK Anwar Usman," ujar Burhanuddin.
Baca Juga: Sampai Kapan Bimtek KPPS Dilaksanakan? Ini Jadwal dan Materi yang Didapatkan
Sementara itu pegiat media sosial Bachrum Achmadi mengungkapkan Presiden Joko Widodo harus menerapkan strategi untuk menaikkan elektabilitas capres nomor urut dua dari Koalisi Indonesia Maju Prabowo Subianto.
Bachrum mengatakan Jokowi harus ikut kampanye untuk meningkatkan elektabilitas Prabowo Subianto yang sekarang masih jauh di bawah target, tapi yang bersangkutan harus mengajukan cuti dari jabatannya sesuai aturan.