Perjalanan Panjang Pencarian Cawapres Anies Baswedan: Kok Bisa ke Cak Imin!

- 4 September 2023, 08:30 WIB
Perjalanan Panjang Pencarian Cawapres Anies Baswedan: Kok Bisa ke Cak Imin!
Perjalanan Panjang Pencarian Cawapres Anies Baswedan: Kok Bisa ke Cak Imin! /Foto: ANTARA/Moch Asim/tom.

Pedoman Tangerang – Pesta Rakyat Indonesia yang bertemakan Pemilihan Umum (Pemilu) sebentar lagi akan dilaksanakan tepatnya tahun 2024.

Banyak sekali yang mencalonkan diri sebagai Presiden, salah satunya Anies Baswedan yang diusung oleh partai Nasdem.

Anies memilih Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai bakal calon pasangan presiden dan wakil presiden dalam Pilpres 2024.

Deklarasi tersebut diumumkan langsung oleh Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, di Hotel Majapahit, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu 2 September 2023.

Anies dan Cak Imin tampak duduk di atas panggung. Mereka kompak menggunakan kemeja putih. Wajah keduanya terlihat sumringah saat acara tersebut.

Baca Juga: Dicap Pengkhianat dan Ditinggal Partai Demokrat, Anies Baswedan: Kita Inginkan Indonesia...

Keputusan Anies memilih Cak Imin ini sekaligus mengakhiri 11 bulan lamanya mencari sosok cawapres. Anies pertama kali dideklarasikan sebagai bakal capres pada awal Oktober 2022 lalu oleh NasDem.

Berikut perjalanan Anies Baswedan mencari pasangan Cawapres:

Anies dideklarasikan oleh Nasdem

Partai NasDem telah secara resmi mendeklarasikan Anies sebagai calon presiden (capres) dalam Pemilihan Presiden 2024.

Pengumuman ini dilakukan pada Senin, 3 Oktober 2022, oleh Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, di NasDem Tower, Gondangdia, Jakarta.

“Pilihan capres Nasdem adalah yang terbaik daripada yang terbaik. Inilah akhir Nasdem memberikan seorang sosok Anies Baswedan,” ujar Paloh kala itu.

Setelah momen deklarasi ini, Anies gencar menjalin komunikasi dengan pelbagai partai untuk meraih syarat ambang batas pencalonan presiden 20 persen. Anies kala itu intens berkomunikasi Demokrat dan PKS.

Baca Juga: Arvindo Optimis Relawan Bara JP Bersama Budiman Untuk Dukung Prabowo

Anies dapat dukungan Demokrat

Tidak lama setelah itu, Partai Demokrat juga secara resmi menyatakan dukungannya terhadap Anies untuk maju sebagai calon presiden pada bulan Januari 2023.

Ketika itu, Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menganggap Anies sebagai sosok yang mampu membawa perubahan dan perbaikan yang diperlukan.

“Bagi Demokrat, Mas Anies adalah Tokoh Perubahan dan Perbaikan,” ujar AHY kala itu.

Selang dua bulan berselang atau 2 Maret 2023, Partai Demokrat secara resmi mendeklarasikan Anies sebagai capres di Kantor DPP Demokrat. Anies hadir dalam momen deklarasi.

Pada momen itu, AHY sempat menyanjung Anies sebagai ‘leader’ dan ‘superstar’.

“You are the leader, you are the superstar and you will command Koalisi Perubahan ini, sehingga berlayar dan tidak berlayarnya, seberapa jauh kita berlayar, dan seberapa cepat you will lead us all,” kata AHY kala itu.

Baca Juga: Masuk Bursa Cawapres 2024 Khofifah Indar Parawansa Dilirik Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo

Anies dapat dukungan PKS

Selain NasDem dan Demokrat, dukungan terhadap Anies juga datang dari PKS.

Dukungan resmi dari PKS untuk Anies diumumkan dalam Musyawarah Majelis Syura (MMS) VIII PKS yang berlangsung di Kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, pada tanggal 23 Februari 2023.

Deklarasi tersebut menjadi momen meriah, karena Anies sempat naik andong dan diarak oleh iringan drumband sebelum resmi dideklarasikan oleh PKS.

Presiden PKS saat itu, Ahmad Syaikhu, mengungkapkan bahwa partainya menggunakan tiga parameter dalam mendukung seorang calon presiden, yaitu menjadi sosok nasionalis religius, simbol perubahan, dan memiliki peluang besar untuk menang.

“Tiga parameter yang jadi guidance di MMS, dimiliki Anies,” kata Syaikhu.

Muncul nama dan piagam koalisi

Tiga partai pendukung Anies itu memenuhi syarat ambang batas pencalonan presiden sebesar 20 persen untuk maju di Pilpres 2024.

Tahap berikutnya, mereka sepakat menamakannya sebagai ‘Koalisi Perubahan untuk Persatuan’. Pengumuman nama itu digelar di Sekretariat Perubahan, Jalan Brawijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada 24 Maret lalu.

Tak Cuma nama, koalisi ini juga memiliki kesepakatan yang dituangkan dalam Piagam Koalisi yang berisi enam poin, yaitu:

Pertama, ketiga partai bekerja sama dalam wadah bernama Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

Kedua, sepakat secara bulat untuk mengusung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden di Pilpres 2024 mendatang.

Ketiga, memberikan mandat kepada Anies Baswedan untuk memilih calon wakil presiden yang akan mendampinginya.

Keempat, dalam waktu yang tidak terlalu lama KPP akan menyelenggarakan deklarasi dan mengumumkan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden 2024-2029.

Kelima, KPP memberikan wewenang kepada Anies Baswedan untuk membangun kerja sama dengan partai lain.

Keenam, Koalisi Perubahan untuk Persatuan membentuk sekretariat.

Jubir Anies Baswedan, Sudirman Said mengatakan ketua umum dari tiga partai sudah menandatangani piagam koalisi.

Beredar lima nama cawapres

Sekitar Mei 2023 lalu, koalisi Anies semat beredar lima nama cawapres yang sedang digodok koalisi.

Anggota Dewan Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman mengungkap tiga dari lima sosok yang digadang jadi cawapres Anies kala itu adalah AHY, kader PKS sekaligus mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Demokrat sendiri mengakui telah mengajukan AHY sebagai bacawapres Anies. Kemudian PKS juga mengakui sudah mengajukan nama Ahmad Heryawan. Namun, nama-nama tersebut baru sekadar wacana lantaran tak kunjung diumumkan.

Demokrat keluar koalisi

Baru-baru ini kabar mengejutkan muncul dari koalisi Anies lantaran Demokrat resmi memutuskan keluar dari Koalisi Perubahan pada Jumat 1 September 2023. Demokrat memutuskan keluar lantaran muncul isu Anies memilih Cak Imin sebagai cawapresnya.

Demokrat selaku salah satu pengusung Anies merasa keputusan itu diambil sepihak oleh NasDem dan Anies. Padahal, Demokrat mengklaim Anies secara tertulis sempat meminta AHY sebagai cawapresnya.

Pada Jumat (1/9), Demokrat langsung menggelar rapat Majelis Tinggi Partai yang dipimpin Ketua MTP Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Usai pertemuan, Majelis Tinggi menyatakan Demokrat membatalkan dukungan mereka terhadap Anies di Pilpres 2024. Sekretaris Majelis Tinggi DPP Partai Demokrat Andi Mallarangeng mengatakan hal itu resmi membuat Tim 8 bubar.

PKB bergabung, Cak Imin resmi Cawapres

Wacana duet Anies dan Cak Imin mulai ramai muncul ke publik pada 30 Agustus 2023 lalu. Padahal, PKB kala itu masih menjadi anggota Koalisi Indonesia Maju yang berisikan Gerindra, PAN, Golkar dan NasDem.

Pada Jumat 1 September kemarin, PKB menggelar rapat pleno di Surabaya, Jawa Timur dengan hasil menyatakan bergabung dengan koalisi Anies dan mengusung Anies-Muhaimin.

Kemudian, sehari setelahnya atau Sabtu 2 September Anies dan Cak Imin dideklarasikan sebagai pasangan capres-cawapres. Pada momen ini hanya hadir petinggi NasDem dan PKB.

Namun, pihak PKS tak hadir pada momen deklarasi lantaran harus membahas terlebih dulu nama Cak Imin sebagai cawapres di forum musyawarah Majelis Syuro PKS yang digelar dalam waktu dekat.***

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Editor: Abdul Majid


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah