Budiman Sudjatmiko Bukan Tokoh Reformasi!

- 27 Agustus 2023, 21:23 WIB
Arvindo Noviar, ketua Relewan PRABU
Arvindo Noviar, ketua Relewan PRABU /

Pedoman Tangerang - Artikel ini ditulis oleh ketua Relewan Prabowo-Budiman (PRABU), Arvindo Noviar dalam menanggapi soal perjuangan Budiman Sudjatmiko di tahun 1998

 

Budiman Sudjatmiko Bukan Tokoh Reformasi !!

Jika kita membaca kembali pidato “Penemuan Kembali Revolusi Kita” (1959) yang ditetapkan oleh TAP MPRS sebagai Manifesto Politik (Manipol) sekaligus GBHN (1960), reformisme disejajarkan dengan kaum-kaum kompromis, blandis, kontra revolusioner, bahkan bunglon dan cucunguk oleh Bung Karno.

Mustahil sebagai pengagum Bung Karno para Sukarnois. Terutama Budiman Sudjatmiko yang saat itu memimpin PRD memilih jalan reformisme untuk menggulingkan Rezim Suharto dari tampuk kekuasaannya. Karena reformisme jelas-jelas kontra revolusioner.

Tapi sungguh sayang 11 Agustus 1996 malam, Budiman Sudjatmiko dan kawan-kawannya dijemput paksa oleh sejumlah orang tak berseragam dari sebuah rumah di Bekasi.

Dengan mata ditutup kain hitam, bertelanjang dada, diborgol dan ditodong senjata, ia digelandang ke markas ABRI.

Melalui persidangan yang dramatis dan mengundang mata dunia, Budiman Sudjatmiko divonis 13 tahun penjara atas tuduhan mendalangi kudatuli. Dari sinilah kemudian eskalasi meningkat. Gerakan “Lengserkan Suharto” semakin deras, arus sejarah tak lagi bisa dibendung.

Kemudian momentum 1998 yang seharusnya menjadi peristiwa revolusi diambil-alih oleh para bablasan Orde baru, agen komprador binaan asing, kaum-kaum kompromis dan berakhir pada jalan reformasi; jalan yang menurut Bung Karno adalah jalan yang sesat.

Halaman:

Editor: R. Adi Surya


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah