SBY Sebut Pemilu 2024 Berpotensi Curang, Kader PDIP: Tidak Punya Adab!

- 19 September 2022, 10:04 WIB
SBY Sebut Pemilu 2024 Berpotensi Curang, Kader PDIP: Tidak Punya Adab!
SBY Sebut Pemilu 2024 Berpotensi Curang, Kader PDIP: Tidak Punya Adab! /Diolah dari Google

Pedoman Tangerang - Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan siap untuk 'turun gunung'. Pernyataan Presiden keenam RI ini dilontarkan sebab dia melihat ada tanda-tanda kecurangan yang bisa terjadi pada Pemilu 2024.

"Mengapa saya harus turun gunung menghadapi pemilihan umum 2024? Saya mendengar mengetahui bahwa ada tanda-tanda Pemilu 2024 bisa tidak jujur dan tidak adil," ujar SBY dalam forum rapat pimpinan nasional (Rapimnas) yang diunggah DPD Partai Demokrat Sumatra Utara, Minggu 18 September 2022.

Sementara dalam video yang diunggah DPD Partai Demokrat Sumatra Utara, SBY mengatakan adanya skenario untuk pemilihan presiden (Pilpres) 2024 hanya diikuti oleh dua pasangan calon.

Baca Juga: Viral Cerita Abang Ojol dapat Orderan Diminta Esek-esek: Bisa Ga Saya...

Disebutnya, skenario tersebut dikehendaki oleh "mereka" yang tak dijelaskan siapa. "Konon akan diatur dalam pemilihan presiden nanti yang hanya diinginkan oleh mereka dua pasangan capres-cawapres saja yang dikehendaki oleh mereka," ujar SBY.

Menanggapi hal itu Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-Perjuangan Hasto Kristiyanto mengkritisi pernyataan Ketua Dewan Pertimbangan Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang mengaku pemilu 2024 mendatang bakal penuh kecurangan serta menuding pemerintahan Presiden Jokowi batil.

Menurut Hasto, SBY terlampau serampangan melontarkan pernyataan, omongannya disebut itu bukan cerminan cara berpolitik yang sehat dan beradab.Sikap SBY jauh dari seorang negarawan.

Baca Juga: Innalilahi, Ketua Dewan Pers Prof Azyumardi Azra Meninggal Dunia di Malaysia

"Berkaitan dengan apa yang beliau sampaikan dengan tuduhan terhadap pemerintahan Presiden Jokowi, dengan kata-kata batil, dengan kata-kata jahat, itu juga jauh dari kenegarawanan Pak SBY. Jauh dari bagaimana politik ini memerlukan suatu keadaban," tegas Hasto dalam keterangannya, Jakarta, Minggu 18 September 2022.

Hasto menegaskan, pihaknya perlu meluruskan pernyataan SBY itu. Adapun pelurusan pernyataan SBY itu ia simbolkan dengan menggunakan baju bergambar burung garuda bertuliskan Indonesia dengan kerah berwarna merah putih.

"Ini agar yang keluar dari kerongkongan saya ini adalah betul-betul suatu politik kebenaran, betul-betul untuk meluruskan dengan baik, dengan etika politik terhadap apa yang disampaikan oleh Bapak SBY. Kami tidak ada niatan buruk sedikitpun,” tuturnya.

“Karena itu kami menggunakan simbol Indonesia, merah putih, dan juga Garuda Pancasila, agar terhadap pemimpin-pemimpin nasional di dalam situasi rakyat di mana rakyat menghadapi situasi yang tidak mudah akibat tekanan global, perang Rusia dan Ukraina, dan dampak pandemi Covid belum usai, semua menyampaikan hal-hal yang positif," tambahnya.

Ia menambahkan, terkait rapat pimpinan nasional suatu partai, hendaknya dipakai untuk menyampaikan politik kebenaran, bukan politik fitnah. Artinya, bukan politik dengan suara-suara menuduh adanya kebatilan dan adanya kejahatan.

"Dan inilah kami tidak terima, karena hal tersebut dituduhkan secara langsung kepada pemerintahan Pak Jokowi. Ketika Bapak SBY mendengar dan kemudian mengetahui, ya itu disampaikan ke proses hukum dan segala sesuatunya harus berakar dari segala koridor hukum yang ada," pungkas Hasto.***

Editor: Bustamil Arifin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah