Anis Matta: Krisis Berlarut, Yang Rapuh Pasti Remuk

- 12 Juli 2021, 20:30 WIB
Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta.
Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta. /Instagram.com/@anismatta_

Pedoman Tangerang - Akibat krisis berlarut yang dipicu oleh pandemi COVID-19, Indonesia dinilai memasuki babak baru. 

Lazimnya dalam kaidah perang, maka individu, masyarakat, korporasi dan negara yang bisa bertahan (survive)  sampai akhir, akan menjadi pemenang. 

"Jadi yang menang bukan siapa yang membunuh lebih banyak, tetapi yang menang adalah siapa yang tetap bisa bertahan hidup sampai akhir."

"Ini harus kita persepsikan sebagai suatu persoalan, apakah kita mampu survive sebagai individu, sebagai korporasi, sebagai masyarakat, juga sebagai negara," ungkap Anis Matta, Ketua Umum Partai Gelombang Rayat (Gelora) Indonesia dalam keterangannya, Senin 12 Juli 2021.

Baca Juga: Tuai Polemik, Legislator Sebut Sejak Awal Vaksinasi Gotong Royong Diragukan di DPR

Ketua Partai Gelora Anis Matta mengatakan pengetahuan kita tentang masalah pandemi Covid-19  dinilai masih terlalu sedikit.

Sementara, terlalu banyak kejutan yang terjadi setiap waktu, setelah memasuki tahun kedua pandemi Covid-19. 

"Lalu tidak ada yang bisa meramalkan berapa lama lagi kira-kira masalah ini akan berlangsung, masih akan ada berapa gelombang lagi dari Covid-19 ini, atau ada varian apa lagi yang akan muncul sesudah ini," jelasnya. 

Ketua Umum Partai Gelora Indonesia ini mengatakan ada kaidah yang pas dengan kondisi saat ini, yakni  'yang rapuh pasti remuk' dalam 'perang berlarut' ini. 

"Jadi individu yang rapuh pasti akan remuk di tengah pandemi, korporasi yang rapuh juga akan remuk di tengah krisis ekonomi ini, serta pemerintah atau negara yang rapuh juga akan remuk dengan krisis dan pandemi ini," tegas Anis Matta. 

Halaman:

Editor: Alfin Pulungan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah