Anis Dorong Pertemuan Jokowi-Erdogan Atasi Konflik Israel-Palestina

- 5 Juni 2021, 20:44 WIB
Ilustrasi. Anis Matta membeberkan solusi konflik Israel-Palestina yakni Indonesia bisa menjadi penengah dalam menyatukan Hamas dan Fatah.
Ilustrasi. Anis Matta membeberkan solusi konflik Israel-Palestina yakni Indonesia bisa menjadi penengah dalam menyatukan Hamas dan Fatah. /Pixabay

Pedoman Tangerang - Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora)  Indonesia Anis Matta mendorong perlunya Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Turki Recep Tayyib Erdogan melakukan fungsi mediasi untuk mengajak faksi Fatah dan Hamas berdamai dalam penyelesaian konflik internal di Palestina. 

Jakarta bisa dijadikan episentrum pertemuan tersebut, sekaligus memperkuat posisi Indonesia dalam menyelesaikan konflik Palestina-Israel. 

"Pak Jokowi dan Erdogan bisa mengambil inisiatif pertemuan  Kalau Pak Jokowi mengundang Erdogan datang ke Jakarta, Jakarta akan menjadi episentrum perbincangan tentang perdamaian di seluruh dunia ini. Ini entry pointnya," kata Anis Matta, Jumat (4 Juni 2021) petang. 

Baca Juga: Mahfud Sebut Korupsi Sekarang Lebih Gila, Terus Kenapa KPK Dilemahkan?

Menurut Anis Matta, sebagai dua negara Islam yang besar, Indonesia dan Turki pasti akan didengar oleh semua kekuatan yang ada di Palestina. Indonesia harusnya bisa menjadi juru damai kekuatan-kekuatan perlawanan yang ada di Palestina, khususnya antara Hamas dan Fatah. 

"Kita bisa undang Fatah, undang Hamas dan kelompok-kelompok lain di Indonesia. Saya kira para pejuang Palestina setuju dengan ajakan itu," bebernya. 

Anis Matta menegaskan, isu Palestina bisa menjadi titik masuk yang paling bagus untuk meningkatkan posisi diplomatik dan posisi kemanusiaan Indonesia 

"Saya ingin meringkas posisi Indonesia dalam dua posisi. Pertama, posisi diplomatik dan posisi kemanusiaan. Tidak ada isu yang paling bisa menyatukan dunia Islam seperti isu Palestina," kata dia. 

Baca Juga: Penyintas Gempa Bumi Donggala diberi Pelatihan Wirausaha Muhammadiyah

Pada posisi diplomatik khususnya forum-forum internasional seperti PBB, Indonesia harus menggugat tentang solusi dua negara (two-state solution), serta kemungkinan upaya mendorong pembubaran negara zionis Israel meski tidak populer. 

Halaman:

Editor: Alfin Pulungan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah