Respon Gerindra Hadapi Pemerkosaan oleh Anak Kader Diprotes Keras Aktifis Perempuan

- 27 Mei 2021, 01:08 WIB
Komnas PA Berharap Polisi Tak Ragu Menangkap AT, Anak Anggota DPRD Bekasi atas Dugaan Kejahatan Seksual.
Komnas PA Berharap Polisi Tak Ragu Menangkap AT, Anak Anggota DPRD Bekasi atas Dugaan Kejahatan Seksual. /Pexels/Kat Jayne

Pedoman Tangerang - Kasus pemerkosaan dengan tersangka AT (21), yang juga merupakan putra dari anggota DPRD Kota Bekasi Fraksi Gerindra, Jawa Barat, masih terus berlanjut.

Pasca menyerahkan diri ke polisi beberapa hari lalu, AT diberitakan mempunyai itikad menikahi korbannya, PU (15).

Merespon pemberitaan ini, Partai Gerindra melalui akun Twitter resminya, menyatakan sikap, karena ayah AT adalah kadernya.

“Semua kembali lagi kepada keluarga korban. Apakah ingin melanjutkan kasus ini secara hukum atau mengambil langkah atau pilihan lain.” tulis cuitan @Gerindra, Rabu, 26 Mei 2021.

Sebagaimana diberitakan pikiran-rakyat.com, tanggapan Gerindra menuai ragam reaksi dan protes.

Sikap admin akun Twitter resmi Partai Gerindra terhadap kasus pemerkosaan oleh anak kadernya jadi sorotan.
Sikap admin akun Twitter resmi Partai Gerindra terhadap kasus pemerkosaan oleh anak kadernya jadi sorotan.

Baca Juga: Bahas Masalah Penyadapan, Joe Biden segera Bertemu Vladimir Putin di Jenewa

Netizen pengguna Twitter dalam fitur balasan dan Quote Tweets, menghendaki tidak semestinya partai berlogo kepala Garuda itu, mendukung adanya pernikahan tersangka pemerkosaan dan korbannya.

Sebab, dikhawatirkan korban masih memendam trauma serta tersangka dapat mengulangi dugaan kekerasan yang pernah dilakukannya.

Seperti yang dikicaukan akun @JagoanNeyonn, “Gabisa emang jawab gini, "kami akan mendampingi keluarga korban dan terus mengawal keadilan tetap berlaku meski pelakunya adalah anak dari kader kami. Ini adalah bagian dari tanggungjawab kami kepada korban dan masyarakat agar proses hukum dapat terus berjalan".”

Ada pula yang menyayangkan bahwa korban sebagai anak di bawah umur, malah didukung melangsungkan pernikahan.

Baca Juga: Mengharukan, Seekor Kucing menjadi Sahabat Setia Seekor Anjing Buta

“Korban di bawah umur disuruh nikah,” cuit @AmithyaA.

Tidak sedikit juga yang mengkritik admin di balik akun tersebut, justru menjerumuskan Gerindra karena tidak mewakili sikap partai secara utuh.

“Uh-oh! Wrong move bro salah banget lo bilang kayak gini. Arrogant tone. Bad PR. Di cancel voter “milenial” yg udh berusaha di engage mati2an di twitter,” kicau @girlfromdust

Aktivis dan konsultan gender Tunggal Prawesti pun bereaksi dengan mengajari jawaban yang lebih tepat terkait tawaran pernikahan tersangka dan korban pemerkosaan tersebut.

“Halo min, saya ajari cara jawabnya ya: Partai Gerindra mengutuk pelaku kekerasan seksual dan mendukung keadilan bagi korban. Melalui anggota kami di parlemen, kami pun mendorong disahkannya RUU PKS,” tuturnya melalui akun @tunggalp, Rabu.

Tangkapan layar cuitan Tunggal Pawestri menanggapi sikap akun Twitter @Gerindra Rabu, 26 Mei 2021.
Tangkapan layar cuitan Tunggal Pawestri menanggapi sikap akun Twitter @Gerindra Rabu, 26 Mei 2021.

Baca Juga: Hobi Remas Payudara Perempuan, Seorang Pria di Jakarta Diamankan Polisi

Ia menyebut dengan jawaban ‘Semua kembali lagi kepada keluarga korban. Apakah ingin melanjutkan kasus ini secara hukum atau mengambil langkah atau pilihan lain’, Gerindra sedang menelanjangi keberpihakannya dalam kasus kekerasan seksual.

“kalau kasih jawaban di bawah ini kan jadi ketahuan aslinya. Malu dong ah,” katanya memungkas cuitan tersebut.(Gita Pratiwi/PR)***

 

 

 

Editor: Rahman Sugidiyanto

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x