Pedoman Tangerang – Ketika fenomena gerhana terjadi, tidak sedikit beberapa orang yang masih meyakini hal-hal mistik dan superanatural menghubungkan gejala gerhana dengan ramalan masa depan dan musibah.
Dalam agama Islam, keyakinan seperti ini ditolak. Gerhana bulan tidak dapat menjadi penyebab bagi kehidupan atau kematian manusia karena kuasa tersebut hanya berada di tangan Allah.
Contohnya pada kisah kematian Ibrahim bin Muhammad Saw yaitu putra Rasulallah Saw yang amat dicintainya.
Baca Juga: Mari Merapat! Pantai Tanjung Pasir Dijadikan Tempat Balai BMKG Untuk Memantau Gerhana Bulan
Beberapa riwayat menyebutkan bahwa Ibrahim lahir pada bulan Dzulhijjah tahun 8 Hijriyah. namun saat masih balita Ibrahim jatuh sakit yang menyebabkan kematiannya.
Wafatnya sang Putra membuat Rasulullah Saw dan istrinya Mariyah Al-Qibtiyah terpukul, dengan penuh kesedihan Rasulullah Saw bersabda, “Ibrahim, kami tak dapat menolongmu dari kehendak Allah SWT.”
Wafat Ibrahim bertepatan dengan terjadinya Gerhana Matahari yang dapat disaksikan di Jazirah Arab.
Baca Juga: Gerhana Bulan Total akan Terjadi, Muhammadiyah Himbau Mayarakat untuk Shalat Gerhana
Banyak orang menganggap kejadian gerhana matahari merupakan penyebab dari kematian putra Rasulallah tersebut, dan sebagian dari mereka membantahnya dengan menganggap bahwa kematian putra Rasulallah itulah yang kemudian memunculkan gerhana matahari.