Pedoman Tangerang – Debat Cawapres sudah selesai, namun beragam tanggapan pun muncul, yang paling banyak dibicarakan adalah aksi salah satu paslon no urut 2 yakni Gibran Rakabuming Raka yang terbilang cukup sukses dalam debat kali ini.
Banyak yang mencurigai suksesnya Gibran dalam debat tersebut, salah satunya pakar informatika yakni Roy Suryo yang berpendapat ada kecurangan dalam hal alat yang digunakan Gibran tersebut.
Namun salah satu pengamat politik yakni Rocky Gerung berkomentar tentang sentimen publik terhadap cawapres Gibran Rakabuming yang memburuk.
Bahkan ketika KPU menjelaskan tudingan kecurangan 3 mic kepada Gibran Rakabuming di debat cawapres, tidak ada yang percaya.
Baca Juga: Korps Gibran Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024: Kami Pastikan Sekali Putaran
Rocky Gerung menilai, kondisi saat ini sulit untuk meyakinkan publik secara teknis. Sebab Gibran Rakabuming bermasalah secara etis.
“Meyakinkan publik itu bukan sekedar meyakinkan secara teknis, itu masalahnya,” tegas Rocky, dikutip dari YouTube Rocky Gerung Official, Selasa, 26 Desember 2023.
Dia kemudian mnyoroti adanya penjelasan dengan logita terbalik ketika Gibran berbicara soal ICOR di debat cawapres.
“Apalagi kadang kala kita lihat inkonsistensi Gibran dalam menjelaskan sesuatu. Karena orang menganggap ya kalau dia konsisten, dia ngerti masalahnya, maka dia enggak sebut itu Incremental Capital Output Ratio (ICOR) dengan logika terbalik,” kata dia.
Baca Juga: Makan Siang Gratis dan Kerukunan Umat Jadi Topik di Acara Zikir Akhir Tahun JSI Jambi
Rocky menuturkan, Gibran Rakabuming memang menang panggung saat debat cawapres. Sayangnya banyak penjelasan yang tidak benar, atau malah berujung blunder dan menyusahkannya sendiri.
“Banyak hal yang secara elementer itu salah. Tetapi memang dia kuasai panggung. Karena misalnya soal ICOR itu yang enggak bisa ditangkep oleh Mahfud dan Cak Imin,” kata Rocky.
Penjelasan Gibran soal ICOR bahkan keliru di debat cawapres kemarin.
“ICOR itu datang setelah investasi masuk, baru diukur ICOR-nya. Bukan ICOR-nya dinaikkan supaya investasi masuk, itu gimana logikanya,” kritik Rocky.
Baca Juga: Bergabung dengan AMIN, JK: Ganjar-Mahfud Tak Akan Lolos Putaran Kedua, Benarkah?
Menurutnya, kesalahan semacam itu yang membuat publik semakin meragukan Gibran dan malah meyakini ada kecurangan yang membantu cawapres Prabowo Subianto lancar berbicara.
“Hal-hal seperti itu yang sifatnya elementer secara akademis orang mulai ragukan,” katanya.
“Keraguan itu kemudian meluas, bahwa nggak mungkin Gibran bisa nerangin banyak hal kalau tidak ada pembisiknya. Kira-kira begitu,” tandasnya.
Rocky menilai, banyak yang menduga Gibran harusnya dihabisi oleh Mahfud dan Cak Imin di debat cawapres. Tetapi dengan Gibran tampil baik, publik pun mulai mengumandangkan asumsi-asumsi liar.
Baca Juga: Debat Cawapres, Gibran Dikritik Karena Bawa Data Penuh Scamming
“Itu kecurigaan yang legitim, karena dari awal orang disodorkan keyakinan koalisi 02 akan memenangkan satu putaran. Karena itu orang merasa si Gibran mustinya kalah sama Mahfud dan Imin,” kata Rocky.
“Ternyata Gibran yang menang, lalu orang kaget, loh kok dia bisa menang panggung. Itu membuat orang curiga pakai ini, ada pembisik, dll,” pungkas dia.
Demikian ulasan pendapat Rocky Gerung tentang Gibran Rakabuming.***